"Ha- tidak, tidak! Saya tidak melakukan apapun!" ucapnya membantah.
Aku terus saja menatapnya, hingga membuatnya melangkah mundur hingga tidak bisa melangkah mundur lagi. Ia telah menabrak tumpukan buku tulis.
"Awas saja ya paman macam- macam! Aku akan menghajar paman!" ucapku mengancamnya.
"Ah, ya! Paman tidak seperti itu kok!"
Tatapan tajam dari An, keponakannya membuat dirinya harus menahan ketakutan. Ia tidak mau sampai keponakannya mengetahui hal buruk mengenai dirinya. Ia juga mengenal pemilik toko itu, ia pun segera menyeka keringat yang mengucur deras di keningnya.
Yoong yang melihat An kesal pun mencoba menenangkan dirinya, Yoong segera pergi membeli minuman segar. Yoong pikir ini waktu yang tepat untuk mencari perhatiaan dari An. Ia pun membeli dua minuman saja. Setelah itu ia segera kembali dan mendekati An yang masih mengoceh pada pamannya.
"An, ini! Minum dulu yuk? Kamu pasti haus!" ucap Yoong sambil memberikan minuman kepadaku.