Papa : "Karena aku ingin balas dendam pada Subarjo!!!"
Mama : "Balas dendam?"
Papa : "Ya! Dulu dia pernah menghina Papa di depan semua karyawan karena satu kesalahan Papa saat menjadi karyawannya, sekarang... Riko ada di tanganku! Dia tidak akan bisa apa apa untuk melawanku"
Rara : "Jadi... Selama ini hidupku hanya untuk dimanfaatkan? Papa ingin balas dendam padanya dengan cara mempertaruhkan aku?!"
Papa : "Diam kamu! Seharusnya kamu menurutis semua keinginanku, karena selama ini aku dan istriku sudah merawatmu dengan baik! Dengan harta yang berlimpah dan dengan kasih sayang yang berlimpah juga! Tapi sekarang... Kamu gak bisa lakuin satu hal aja buat kita Ra?"
Rara : "Papa lucu ya, Papa bilang aku gak bisa lakuin apapun buat kalian? Selama ini aku dimanfaatkan untuk mengurus perusahaan ini! Walaupun aku gak mau, aku tetap melakukannya demi kalian! Karena aku ingin membalas jasa kalian kepadaku, apa di mata kalian aku ini hanya anak pungut yang gak bisa apa apa?!"
Mama : "Sudah diam kamu Rara!"
Rara : "Sekarang terserah kalian! Pokoknya aku gak mau nikah sama Riko, gak mau!!!" Ujarnya lalu melangkah pergi
Papa : "Tunggu Rara!"
Rara tidak mendengarkan ucapan Papa...
Papa : "Nyawa Adit dalam bahaya jika kamu tidak mau menikah dengan Riko!" Ujarnya mengancam Rara
Langkah Rara pun langsung terhenti...
Rara : "Apa Pah?"
Papa : "Ya! Jika kamu tidak mendengarkan apa kata Papa, Adit yang akan jadi korban"
Rara : "Nggak, Papa gak bisa lakuin ini!"
Papa : "Papa bisa lakukan apapun untuk tujuan Papa!"
Rara : "Papa emang berhati iblis!!" Ujarnya sambil pergi
Papa : "Anak sialan!"
***
Saat itu Rara pergi ke rumah Adit untuk menenangkan diri, Adit terkejut karena melihat kondisi Rara yang buruk saat keluar dari mobil.
Rara : "Dit..."
Adit : "Rara? Kamu kenapa?"
Rara hanya terus menangis di pelukan Adit...
Adit : "Ra, cerita sama aku, ada apa?"
Rara : "Selama ini hidupku hanya untuk dimanfaatkan saja Dit, usahaku sia sia saja sekarang:("
Adit : "Maksud kamu apa? Ceritakan semuanya dari awal, oke?"
Rara : "Aku... Aku... Gak tahu harus gimana, heu...heu...heu..."
Adit : "Sssttt, kamu tenang dulu ya? Jangan ceritakan apapun dulu, sekarang tenangkan hati dan pikiran kamu, kalo kamu udah siap baru cerita sama aku:)" ujarnya sambil memeluk dan mengelus elus Rara
Rara : "Dit, aku gak mau kehilangan kamu, aku juga kamu pergi dari kamu:("
Adit : "Kenapa kamu ngomong kek gini?"
Rara pun berusaha untuk menceritakan semuanya pada Adit...
Rara : "Papa ngancam aku, kalo aku masih hubungan sama kamu, dia bakal bikin nyawa kamu dalam bahaya Dit:("
Adit terkejut mendengarnya, sekali lagi ditampar oleh kenyataan jika orang tuanya tetap berusaha untuk membunuhnya.
Adit : "Ra, dengerin aku... Gak akan terjadi apapun sama aku, aku bisa jaga diri aku baik baik, oke?"
Rara : "Tetap saja aku takut Dit, gimana kalo mereka diam diam nyakitin kamu di belakang aku?"
Adit : "Udah, jangan mikir yang nggak nggak, sekarang mending tenangin dulu hati dan pikiran kamu, sekarang kamu pasti lagi hancur banget Ra"
Rara : "Asal kamu tahu Dit, aku di adopsi sama mereka cuma buat di manfaatin aja! Papa punya dendam sama orang tuanya Riko mantan aku, makanya dia keukeuh mau jodohin aku sama Riko, gila banget kan?!"
Adit : "Mereka bener bener gak bisa disebut sebagai orang tua dari seorang anak Ra! Mereka udah keterlaluan!"
Rara : "Aku gak tahu harus gimana sekarang:("
Adit : "Kamu gak boleh putus asa kek gini dong, kamu sering nyemangatin aku kan? Masa iya sekarang kamu yang ilang semangat:)" ujarnya untuk menghibur Rara
Rara : "Tapi Dit..."
Adit : "Ssssttt, sekarang... Kita nikmati waktu yang masih Tuhan berikan, jangan pedulikan mereka yang mau hancurin kebahagiaan kita Ra, yang terpenting sekarang adalah waktu kita berdua, ya?"
Rara tersenyum dan mengangguk lalu memeluk Adit...
Rara : "Tapi kamu harus janji, kamu harus lebih berhati hati dan selalu jaga diri kamu baik baik buat aku"
Adit : "Iya sayang aku janji"