Santoso berjalan mendekati foto dirinya dan sahabatnya yang terpajang jelas di dinding. "Seandainya kamu tahu, Rotno, aku merasa gagal menyatukan anak kita berdua. Dan juga gagal mendidik anakku, sehingga sering membuat Carissa sakit hati atas itu, maafkan aku …," lirihnya terdengar isakan tangis.
Jauh sebelum perjanjian itu dibuat, Santoso dan Rotno adalah teman dekat, dalam hal apapun, mereka berdua selalu bersama. Pertengkaran sering kali menghiasi hubungan mereka, tapi itu tidak membuat mereka renggang, malah membuat mereka berdua kuat satu sama lain.
Bermain, belajar, bekerja, merintis usaha, selalu bersama. Hingga suatu kejadian menimpa keduanya yang mengakibat kematian. Santoso sangat terpukul dengan hal itu, sering kali ia merindukan sosok teman dekatnya itu.
"Tuan, waktunya makan malam, anak-anak juga sudah menunggu dibawah," kata Bibi Siti.