Aku turun menyusul Bimo dan yang lain yang sudah duduk di ruang tengah rumah Bimo, saat aku turun, mata mereka semua tertuju padaku, bahkan yang sedang duduk membelakangiku pun ikut memutar kepalanya agar bisa lihat aku. Mungkin kalau di drama atau dongeng, akan terkesan kalau mereka semua terpesona, tapi tidak di kehidupan nyata.
Nyatanya, wajah mereka justru terlihat mengulum tawa kala aku turun bak putri raja dari tangga, jelas saja begitu karena kini aku pakai kaos oblong besar dan celana training panjang yang kepanjangan, hanya wajah Bimo yang masih berbinar melihatku, tentu saja harus begitu! Dia kan pacarku, kalau dia tidak begitu maka harus ku pertanyakan besar rasa sukanya padaku.
Aku segera duduk di sebelah Bimo, setelah ia menepuk tempat disebelahnya. Masih saja mata mereka terpaku padaku, bikin aku risih dan malu.