"Huuffh ... yang bener aja ... sial."
Bimo mengeluh kesal dengan wajah datar. Raya perlahan merosot karena tertidur saat Bimo menciumnya. Padahal Gadis itu yang lebih dulu mendekatkan wajahnya, membuat iman Bimo goyah oleh ranum bibir Raya yang wangi stroberi, serta kedua pipinya yang memerah karena alkohol. Imut sekali.
Ia menggaruk kasar rambut belakangnya, merasa kesal sekaligus sayang pada gadis yang sudah jatuh tertidur di pangkuannya. Ia mengangkat tubuh Raya, merapihkan posisi tidurnya lalu menarik selimut hingga ke bahu gadis itu.
Wajahnya mendadak merona merah saat matanya sekali lagi memperhatikan bibir Raya yang masih terlihat basah oleh ciumannya tadi.
"Haaaahh ... Tuhaan ... bisa gila aku!!" pekiknya tertahan sambil melangkah keluar kamar menuju sofa untuk tidur disana, tidak lupa mengambil selimut cadangan agar tak kedinginan, suhu udara dini hari di Bandung tidak main-main.