Ariela menunjuk ke arah sofa, membuat Rey memerhatikan ke mana arah tangan istrinya menunjuk itu. Jelas sangat menyebalkan sekali jika harus tidur sendirian di tempat sempit itu. Jika ia tidur di sofa berdua dengan istrinya sih jauh lebih baik dari pada sendiri.
Rey melirik istrinya yang sudah mengabaikannya. Bahkan Rey merasa jika dirinya memiliki hak atas wanita yang ada di sampingnya itu.
"Tidak mau! Enak saja! Di mana-mana ya, istri itu nurut sama suami!"
"Di mana-mana ya, suami itu harus mendengarkan pendapat istrinya."
"Dilihat dulu apa pendapatnya! Kalau pendapatnya soal tidur di sofa siapa yang mau juga!"
"Aku lagi kesal soalnya! Siapa suruh kamu terus buat aku kesal!"
"Aku? Buat kamu kesal? Perasaan tidak deh!!!"
Ariela mengerucutkan bibirnya. "Coba sana kamu cari tahu apa yang sedang Frans lakukan!"
"Ini sudah malam, siapa tahu dia sedang tidur!"
"Iya, tidur sama perempuan pasti. Feeling aku ini sangat yakin sekali kalau Frans yang sudah membuat Lena jadi sedih."