Rey menatap Reyhan dan istrinya yang sedang tidur. Ibu dan anak itu terlihat sangat nyenyak sekali dan Rey jadi tidak tega jika harus mengganggu dua orang yang disayanginya, apa lagi ini sudah sangat larut malam.
Rey tahu jika istrinya pasti sangat lelah. Wanita itu butuh banyak istirahat, ia tahu perjuangan istrinya melahirkan tidaklah mudah.
Rey melihat putranya yang mulai terbangun. Ia jadi panik, ingin menggendongnya tapi ia tidak bisa melakukannya. Bagaimana caranya agar bisa membuat putranya diam tanpa menggendongnya.
Rey menepuk paha anak lelakinya dengan hati-hati. Ia sama sekali tidak paham soal mengurus anak kecil. Ini memang hal baru untuk Rey, pria itu sepertinya harus belajar banyak dari istrinya.
"Suster Sera? Ah, aku akan memakainya untuk merawat anakku. Ibu pasti tidak keberatan juga."