Ariela melewati kamarnya, sayangnya pintunya tertutup jadi ia tidak bisa melihatnya. Apa lagi Rey ada di belakangnya, Ariela benar-benar tidak memiliki kesempatan untuk melihatnya.
"Pelit sekali," gerutu Ariela sambil menggendong Reyhan.
Rey yang ada di belakangnya langsung tertawa. Ia merasa sangat lucu saat mendengar ucapan istrinya.
"Hanya sehari saja, aku akan mengerjakannya dengan cepat agar kamu tidak penasaran."
"Terserah," jawab Ariela lalu ia menutup pintu kamarnya.
Rey menggelengkan kepalanya. Ia merasa sangat lucu, tapi Rey sedang tidak memiliki waktu untuk merayu istrinya. Ia harus menyelesaikan semuanya dengan cepat agar bisa bermain bersama dengan anak dan istrinya.
Rey dan anak buahnya terlihat sangat serius sekali. Mereka semua sempat berhenti sejenak hanya untuk minum dan memakan kudapan yang disipakan oleh kepala pelayan. Lalu setelahnya mereka kembali melanjutkan pekerjaannya lagi.
Di kamar Reyhan.