Tidak ada kata lelah dalam diri Ariela dan Elise. Bahkan Rey nampak cemas setiap kali melihat kedua wanita berbeda usia itu terus berjalan untuk melihat-lihat.
"Ariela, sudah waktunya makan siang. Bagaimana kalau kita pergi makan dan setelah itu aku akan membawa kamu ke tempat lainnya."
Ariela melihat jam di pergelangan tangannya. "Hmmm, bahkan sudah lewat dari jam makan siang. Terlalu asyik jalan-jalan jadi lupa segalanya."
Rey merapihkan rambut panjang istrinya yang tertiup angin. Perlakuan manisnya membuat para wanita yang melihatnya merasa iri dengan sikap manis pria tampan itu.
"Iya, jadi mau makan apa?"
"Apa saja, terserah kamu yang lebih tahu tempat ini!"
"Mmmm, aku juga tidak terlalu tahu sih sebenarnya," jawab Rey sambil memperlihatkan deretan giginya.
"Bohong banget, padahal semuanya sudah kamu persiapkan."
Rey tertawa. "Kan bukan aku yang siapin semuanya. Tapi anak buah aku."
"Sama saja. Ya sudah, aku panggil Ibu dulu."
"Hmmm."