Ariela melihat ponselnya. Sejak tadi ia sama sekali tidak menyentuh benda pipih yang satu itu.
"Rey telepon?" gumam Ariela lalu ia menghubungi suaminya.
Wanita cantik itu berjalan menuju balkon kamarnya. Ia tidak ingin mengganggu putranya yang baru saja tertidur.
"Rey, maaf. Tadi aku sedang menemani Reyhan tidur. Aku tidak dengar kalau kamu telepon," ucap Ariela saat sambungan teleponnya terhubung.
Rey yang sedang berada di proyek tidak ragu untuk mengangkat telepon dari istrinya.
"Tidak apa-apa. Aku hanya takut kamu bosan saja. Sekarang Reyhan sudah tidur?"
"Sudah, tapi nanti kalau bangun pasti Mama sama Ibu akan mengajaknya pergi." Ariela sudah mengerucutkan bibirnya, dan Rey yang mendengarnya langsung membayangkan bagaimana wajah istrinya saat ini.
"Tidak apa-apa, jadi nanti kita bisa berdua saja."
Ariela memutar kedua bola matanya. "Itu maunya kamu. Huuffttt."