"Apa kamu marah padaku?" tanya Melvin.
"Tidak," jawab Alexa menyentuh tangan Melvin yang melingkar di perutnya. "Lagian, untuk apa aku marah?"
"Aku pikir kamu marah karena aku melarang mu." Melvin menyandarkan dagunya pada pundak Alexa, lalu menoleh mencium pipinya. "Jika kamu marah, aku tidak bisa semangat untuk bekerja."
Alexa tersenyum simpul melirik Melvin lalu mencium pipinya. "Aku tidak bisa marah pada suamiku yang manis ini!" Dia pun mencubit hidung yang mancung.
"Benarkah?" Melvin jadi merona.
"Ya ... Sekarang berangkatlah bekerja, aku takut kamu akan terlambat," seru Alexa sambil melepas pelukan Melvin lalu menatap ke arah pintu menuju ruang tengah. "Ayo, aku akan mengantarmu sampai halaman," lanjutnya.
"Bagaimana dengan makan siang nanti?" tanya Melvin sambil berjalan menuju ruang tengah bersamaan dengan Alexa.
"Emm ... aku akan masak dan mengantarkan makanan ke kantor untuk kita makan siang bersama," jawab Alexa sambil berpikir.