Saat waktu menunjukkan pukul empat pagi waktu Kalimantan, Gea terbangun saat merasakan tidak nyaman pada tenggorokannya. Dia melirik Leon yang tidur dengan posisi duduk di kursi sementara kepalanya bersandar pada tepian ranjang dengan posisi miring, kemudian mengusap-usap rambutnya dengan lembut.
Merasa ada yang menyentuh kepalanya, Leon pun terbangun dan menegakkan tubuhnya kembali. Dia tersenyum melirik Gea yang baru bangun, kemudian mencium tangannya dengan lembut.
"Ini masih terlalu pagi, kenapa kamu sudah bangun?" tanyanya setelah melirik arloji hitam yang terpasang di pergelangan tangannya.
"Aku haus," jawab Gea.
"Eh, baikah." Leon meraih sebuah botol berisi air mineral kemudian membuka menutupnya lalu berdiri, membantu Gea untuk minum.
Setelah minum, Leon merubah posisi kepala ranjang Gea agak sedikit ke atas supaya bisa bersandar dengan nyaman.
"Aku jadi kepikiran," gumam Gea.
"Kepikiran apa?" tanya Leon.