Descargar la aplicación
11.93% UNCOVER / Chapter 37: Ternyata Begini

Capítulo 37: Ternyata Begini

Setelah pas dengan pakaian, kini sepatu heels 5 cm yang aku kenakan. Aksesoris jam tangan cukup untukku, setelah semua siap aku keluar dari kamar sambil membawa tas selempang kecilku.

Dapatku lihat kak Kiano dan Mona sedang menikmati sarapannya, setelah melihatku mereka tampak terkejut pada penampilanku saat ini.

"pagi kak" sapaku pada kak Kiano.

"Kisha kau tidak salah minum obat kan? Sejak kapan kau terbiasa berpenampilan seperti ini?" tanya kak Kiano berbisik tidak percaya.

"jangan panggil aku Kisha kakak, panggil aku Alexa. Kecuali kita hanya berdua, kau bebas memanggilku apapun." tekanku pada kak Kiano.

"loh, kenapa?" tanya kak Kiano bingung.

"ini penyamaranku kak, dan aku juga menggunakan nama ini dalam misi." jawabku jujur.

"tapi, kau jadi.." ucap kak Kiano ragu.

"apa ada masalah?" balasku heran.

"ya tidak juga, hanya saja kau terlihat berbeda." jawab kak Kiano.

Aku langsung duduk di samping kak Kiano, dan ikut menyantap sarapan yang sudah di buatkan oleh pelayan. Membiarkan tatapan aneh kak Kiano, dan mengabaikan rasa tidak nyamannya.

Selesai sarapan, aku kembali mengumpulkan semua orang yang ada di mansion ini. Termasuk Mona dan kak Kiano, yang kini duduk bersamaku di sofa ruang keluarga.

"aku akan memberikan aturan baru yang berlaku mulai hari ini sampai seterusnya, ini berlaku untuk semua penghuni mansion ini termasuk kak Kiano." ucapku serius.

Semua yang ada disana terdiam, membiarkan gadis kecil itu menjelaskan semuanya. Mereka hanya bisa mendengarkan, lalu mematuhinya. Suasana di ruangan ini pun berubah dalam sekejap, menjadi hening dan mencekam. Serta penuh intimidasi dan terasa dingin yang merambat perlahan.

"mulai hari ini penjagaan di setiap titik mansion ini di perketat 2x lipat, kalian para penjaga harus bergantian menjaga. Aku ingin mansion ini benar-benar aman saat aku pergi ke kantor! Karna kak Kiano akan tetap di mansion bersama dengan Mona, jadi mansion ini harus benar-benar terjaga. Dan untuk para pelayan harus siap sedia jika kak Kiano membutuhkan sesuatu, apapun itu kalian harus ada di sana dan melayaninya! Kalian semua mengerti?" jelasku dengan detail.

"mengerti nona" jawab mereka serentak.

"baik, para pelayan boleh kembali." titahku membuat para pelayan membubarkan diri.

"tapi kenapa kakak malah di rumah Ki-Alexa?" tanya Kiano tidak terima.

Kak Kiano berhenti saat akan memanggilku Kisha, aku menatapnya tajam dan membuatnya memenggilku dengan nama samaranku.

"itu yang terbaik kakak, selama ini kau selalu fokus pada tugasmu. Bahkan sampai melupakan kesehatanmu sendiri, tolong! Dengarkan aku kali ini, istirahatlah." pintaku pada kak Kiano.

Kak Kiano menatapku sendu, aku tau dia pasti khawatir padaku. Tapi aku harus melakukannya, demi diriku dan kak Kiano juga nantinya. Agar kak Kiano dapat istirahat, dan tidak terlalu tertekan karna masalah teror-teror aneh itu.

"kau benar-benar membuatku pusing Alexa, baiklah aku akan menurutimu. Tapi biarkan aku bekerja dari rumah, itu bolehkan?" tukas kak Kiano.

"boleh saja, selama tidak membebanimu." balasku memberi izin pada kak Kiano.

Kak Kiano mengangguk setuju, aku kembali menghadap pada kumpulan penjaga itu. Aku menyusun strategi pertahanan untuk mansion ini, sesuai dengan rencana yang telah ku atur sebelumnya.

"7 dari kalian akan menjaga di pintu utama, 7 lainnya di pintu belakang, 10 diantara kalian menjaga wilayah sekitar yang akan di pecah menjadi 2 kelompok, sisanya berjaga di depan kamar kak Kiano. Tugas kalian memastikan keadaan aman, dan terus memantau pergerakan yang ada di sekitar. Apapun itu, siapapun itu kalian harus bertindak tegas. Selain orang yang di kenal, siapapun tidak boleh menemui kak Kiano tanpa seizinku. Kalian paham?!" jelasku mendetail.

"siap nona" jawab para penjaga itu lantang.

"bagus, kalian boleh kembali." balasku lebih santai.

Para penjaga itu mulai membubarkan diri, kini hanya tersisa para supir, Mona, kak Kiano dan aku. Aku meminta para supir untuk ikut membantu pertahanan kalau mendesak, mereka bersedia. Lalu aku meminta salah satu di antara mereka menjadi supir pribadiku, dengan segera salah satu di antara mereka melangkah menghampiriku dan menunduk penub hormat.

"antar aku ke kantor!" titahku pada supir itu.

"baik nona, ayo silahkan" balas supir itu memintaku untuk jalan terlebih dahulu.

"kakak aku pamit, kau baik-baiklah si sini. Aku akan kembali setelah menyelesaikan semua pekerjaanmu, kau tenang saja ya?" pamitku pada kak Kiano.

"hati-hati sayang, kakak akan selalu mendukungmu." balas kak Kiano.

Aku tersenyum tipis mendengar perkataan kak Kiano, setidaknya aku tidak sendiri. Ada restu kak Kiano mengikutiku, aku akan berjuang untuk perusahaan. Demi kak Kiano, juga diriku sendiri.

Aku melangkah keluar dari mansion, tidak lama setelahnya mobil mewah versi terbaru berhenti di hadapanku. Supir itu langsung keluar dari bagian kemudinya, dan membukakan pintu untukku. Aku duduk di bangku bagian belakang, lalu mobil pun kembali melaju.

Sambil menunggu perjalanan, aku membuka berkas-berkas yang sudah Mona persiapkan sebelumnya. Aku mulai membaca dan memahami isinya, walau tidak paham sepenuhnya setidaknya aku mengerti garis besar dari semua berkas-berkas ini.

.

.

.

.

.

Aku memasuki lobi Almora Corporation dengan wajah angkuh dan tegas, dapat aku lihat para karyawan dan staff memperhatikanku dengan seksama. Seakan aku hanyalah orang asing yang tidak di kenal, walau sebenarnya bagi mereka aku memang orang asing sih.

Pusat perhatian terus jatuh padaku, memanfaatkan kesempatan ini aku memberi perintah pada salah seorang untuk mengumpulkan mereka semua di lobi ini.

Tidak lama kemudian mereka mulai berdatangan, dapat aku dengar mereka saling berbisik dengan sesamanya. Dan aku tau mereka sedang membicarakan diriku saat ini, tapi itu tidak masalah. Sebentar lagi, mereka juga akan terdiam.

Semua karyawan dan staff perusahaan sudah berkumpul saat ini, cukup banyak ternyata untuk bisa mengenal mereka satu persatu. Tapi aku puas mereka masih mau meresponku, walau tatapan mereka seakan mengusirku secara jelas.

"saya tau kalian penasaran siapa saya, dan kenapa saya disini. Saya akan jelaskan semuanya! Nama saya Alexa, adik dari Kiano Almora. Berhubung kakak saya sedang sakit dan butuh istirahat, saya memutuskan mulai hari ini perusahaan akan saya ambil alih. Saya harap kalian tetap bersikap seperti biasa, baik itu kepada kakak saya atau saya sendiri. Hanya satu yang ingin saya ingatkan, saya paling tidak suka pengkhianatan dan kecerobohan. Saya harap kalian tidak akan pernah mengecewakan saya, atau kalian sendiri yang akan menanggung akibatnya. Baik itu saja yang ingin saya sampaikan, kalian boleh kembali bekerja." jelasku lantang dan jelas.

Ku lihat mereka semua terdiam tidak percaya, tapi tidak ada satupun yang berani membantah. Lalu mereka semua mengangguk ragu-ragu, dan kembali ke ruangan masing-masing. Aku masa bodo dengan hal itu dan memilih untuk melangkah menaiki lift, menuju ruangan kak Kiano.

~~Kisha_POV_Off~~


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C37
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión