"Kalian seperti binatang. Bercinta tanpa lelah seperti ini." Liffi merasa geli saat Nakula menghujani tubuhnya dengan kecupan ringan.
"Kami memang binatang, Liffi." Nakula tersenyum, memamerkan deretan giginya. Wajah manis itu membuat Liffi gemas.
"Iya, dan aku sangat mencintai kalian." Liffi menarik punggung Nakula.
"Kau sudah baikkan? Sadewa tidak membuatmu kelelahankan?" Nakula bertanya sebelum menyatukan miliknya.
"Tidak, Naku. Sadewa selalu lembut bila bercinta denganku." Liffi mengelus wajah Nakula.
"Aku juga akan perlahan-lahan melakukannya malam ini." Nakula mengecup leher Liffi, membuat tubuh Liffi menggeliat.
"Ah ... Naku. Lakukan saja seperti biasanya, lakukan seperti yang kau inginkan." Liffi mempersilahkan matenya melakukan ritual seksnya tanpa perlu takut melukai dirinya.
"Kau yakin?"
"Iya, Naku. Kau juga sedang membutuhkan kekuatan jiwa bukan?" Liffi mendekap tubuh Nakula.