Malam ini langit tampak begitu gelap. Awan petang menyelimuti angkasa. Bulan yang tadinya bersembunyi mulai muncul kembali ke permukaan. Membawa kembali Liffi pada kenangan akan masa lalunya bersama Sadewa. Cara Sadewa mencintainya, cara Sadewa memanjakannya, cara Sadewa memperlakukannya dengan lembut, cara Sadewa menenggelamkannya dalam bola mata birunya yang sedalam lautan, cara Sadewa tersenyum, cara Sadewa marah.
Semuanya, Liffi teringat semua hal tentang Sadewa. Mulai awal perjumpaan mereka di tender WIN ENT, sampai saat tadi dia mencoba mengalihkan pandangan Regal agar Nakula bisa memperoleh kekuatannya.
"Sadewa!! Bangun!!" Liffi menggoncangkan tubuh Sadewa yang membujur kaku tanpa daya.
Air mata Liffi membanjiri wajah cantiknya, menghujani wajah pucat Sadewa dengan butiran kristal bening itu. Liffi terus berusaha membangunkan Sadewa. Berusaha membagi jiwanya, menyalurkan energi murni agar pria itu mau bangkit dari kematiannya. Namun nihil, bergetar pun tidak.