Hamparan salju memutihkan seluruh jalanan. Jalan setapak sepanjang jalur utara pemungkiman terlihat begitu sepi di malam hari. Angin dingin berhembus, menyapu dedahanan pohon dan membuat salju berjatuhan.
Seorang wanita berlari sekuat tenaga sambil memegang perutnya yang membesar. Ia terus berlari dan berlari. Menghindari kerumunan warga yang hendak membakarnya hidup-hidup bersama dengan janin yang tengah ia kandung.
"Penyihir!!!" sorak kerumunan yang marah, mereka membawa obor dan juga senjata seadanya dari perkebunan atau peternakan mereka. Sekop, garpu jerami, balok kayu, sampai sabit. Para wanita menjijing rok mereka dan bersungut-sungut sambil membawa pisau dapur.
"Penyihir pemakan bayi!! Pemakan ternak!! Kami akan membunuhmu dan membakarmu sampai habis." Mereka terus bersumpah serapah mengerutuki wanita itu.