Yang dikatakan Gu Xiaoxiao adalah yang sebenarnya. Matanya yang tadinya jernih, sekarang menjadi seperti tertutup kabut. Saat Chu Xiaoxi menatapnya, hatinya tiba-tiba menjadi terenyuh.
"Xiaoxiao…" Chu Xiaoxi berkata dengan suara lirih dan menenangkan, "Kamu jangan terlalu banyak berpikir. Apa yang menjadi milik kakakku adalah milikmu juga. Kamu sudah menjadi anggota keluarga kami, untuk apa kamu begitu banyak berpikir?"
Apa yang menjadi milik Chu Yichen juga adalah miliknya?
Gu Xiaoxiao tidak pernah memikirkan masalah ini sebelumnya. Terkadang dia juga berharap bisa bermuka tebal. Jadi jika orang lain memberinya sesuatu, ia bisa langsung terima begitu saja. Tapi tidak peduli bagaimanapun, pada akhirnya ia tidak bisa berbuat apa-apa atas ganjalan yang ada di hatinya.
Sebelum ia bertemu Chu Yichen, Gu Xiaoxiao adalah orang yang sangat mudah puas.