Descargar la aplicación
73.07% Troublesome Lover / Chapter 37: 34

Capítulo 37: 34

[typo bertebaran ges]

jam berapa sekarang...?

sepertinya aku tidur terlalu lama, kepalaku sakit sekali...

hah...

tiba tiba ada yang mengetok pintu

"hinata" panggil nya

"yes? masuk aja ma"

mama masuk ke dalam kamar dan duduk di sudut ranjang

"gimana akting mama tadi, keren ga?" tanya mama

"poll" ucapku mengacungkan jempol ke udara.. padahal aktingnya... bagusan aku

"kau benar benar mau pergi?" tanya mama

aku mengangguk

"seriusan kamu?" tanyanya lagi

aku mengangguk

"tapi kasihan banget itu anak bocah" ucap mama mungkin dia lupa namanya siapa

"shion ma namanya"

mama menepok kedua tangannya..

"ah.. shion.. anak nya padahal keliatannya baik loh"

"dia memang baik ma"

"trus kenapa kalian berantem kayak orang bodoh tadi?" tanyanya lagi

aku tidak mau menjawab

mama melanjutkan ucapannya yang tadi "kelihatannya sih baik.. tapi isi kepalanya yang kurang baik" mama menatapku

"belom berkembang ma" balasku malas

"kau bilang ke dia.. kalo kedepannya sudah berubah alias sudah dewasa total bukan cuma badannya aja. mama oke kan jadi mantu"

"ogah, nanti dia kepedean ma"

"kamu yakin hinata? orang agak oon kayak dia jarang loh" goda mama

"jadi menurut mama papa oon gitu?" balas aku

"hush mulut! ya ngak lah.. ngak salah lagi iya.. makanya papa nikahin mama" balasnya

"mama yang kepinteran.. hah.. liat nanti saja lah ma" balasku

"hinata dengar ini ya... kau jangan terlalu dalam memainkan cerita bodoh ini! kau tidak perlu selalu menggunakan otak mu itu, gunakan juga hati mu sekalian empedu mu juga"

aku menatap mama. jarang aku heart to heart begini karena mama gaya nya dan cara bicaranya kayak abg jadi jarang bicara serius

"mama mau tanya.." ucap mama "kau menyukai si bodoh itu kan?"

julukan baru dari mama pada shion.. si bodoh... MAMA JAHAT BANGET SUER

"ma.. mama jahat kasihan banget dia mama julukin si bodoh" pembelaan ku

"lagian juga, dia mau aja masuk kedalam permainan busuk tak bebobot mu itu" ejek mama "sekarang ga usah mengalihkan pembicaran, jawab mama"

aku mengangguk pelan

"TUH KAN BENER! KAMU JUGA OON, KALIAN BERDUA SAMA SAMA OON NYA 11-12" mama triger sendiri

"ma.. jika dia jodoh ku.. akan ku kejar dia... jika bukan mama sudah tau jawabannya kan?"

mama menghela napas berat

"hinata... terserah kamu, tapi kamu jangan pernah menyesali segala yang kamu ambil, ingat itu. kau dan dia itu sama sama manusia... pake hati sedikit jangan selalu logika yang kau pake" ucap mama sebelum mama melempar passport dan visa ke muka ku

"secepatnya packing lalu pergi sana" ucap mama sarkas

"ma aku kan belum sembuh 100%" ucap ku

"yang penting kau sudah bisa menyeret tubuh mu itu pergi kan?" balas mama, lalu dia menutup pintu nya rapat rapat lalu di buka lagi "nanti mama sama papa serta dede mau pergi... bisa pulang malam" ucapnya sekedar memberi tau lalu menutup pintunya lagi

aku tau mama tidak senang sebenarnya aku merantau, dia mau aku selalu berada di sisi nya

aku bangun dari posisiku, melihat jam di samping ku sekarang sudah jam 5 sore. berarti total aku sudah tertidur kurang lebih mau 15 jam. tak heran badan ku sakit semua kayak mau mati.

aku turun dari kasur ku, rasa pening luar biasa hampir ambruk kelantai dengan berjalan pelan aku masuk ke kamar mandi.. sudah berapa abad aku tidak mandi.. jijik banget bau nya bukan main

muka dekil, rambut berantakan, kotor bau lagi, jigong juga udah ngumpul. udah ga ada harapan lagi.. dan aku yang benci banget mandi.. entah mengapa jadi nge fly karena mandi.. sudah sudah ga usah banyak memikirkan hal yang tidak ada faedahnya sebaiknya aku cepat cepat membersihkan tubuhku lalu pergi makan. saat aku sedang turun tangga aku melihat Akane sedang naik tangga

"eh? hinata? kau mau kemana??" tanya akane.

"aku mau makan. aku lapar..." jawabku.

"yah, itu keputusan yang tepat....soalnya aku juga lapar" kata akane mengelus perutnya.

"yayaya, ada apa tumben kau kesini?"

" aku kesini karena khawatir akan keadaanmu!"

"aku membaik kok. makasih ya."

"iya.. macama." kata akane sambil membantuku turun tangga..

akhirnya kami makan bubur instant rasa kaldu ayam pake kerupuk kerupukan..

entah dosa apa di kehidupan lalu punya temen cuma ke rumah buat numpang makan, dan numpang buang emas doank.. rasanya menyesal telah berteman dengannya

.

.

keesokan siangnya

"hello aunty" ucap akane.

ya dia jelas sekalu nginep di rumahku..

lengkap sudah, paket komplit : makan, minum, buang air, buang emas, tidur semua dilakukan dirumah ku

rumah ku adalah rumah akane. RUMAH AKANE TETAP LAH MILIK NYA SENDIRI...

"en" mama mengangguk "si Bagong itu sudah bangun?" mama memang selalu memanggil ku dengan panggilan suka suka dirinya

"hinata? iya sudah bangun kok dia lagi di kamar, sedang mau pakai baju" ucap akane

"oh oke.. Akane chan" panggil mama

"nanti bilang ke hinata, barang yang dia mau sudah ready di dekat pintu ya, nanti suruh dia bawa" ucap mama tidak menjelaskan apa pun tentang apa barang itu dan di bawa kemana nantinya

"okei dokie aunty" ucap akane

"ini sarapan duluan aja, ga usah nungguin hinata, dia kalo beres beres emang ga tau diri. lama banget"

akane menyetujui nya

sedangkan hinata yang berada di kamar nya, saat akane keluar kamar langsung di kunci dan dia mengeluarkan koper dan memasukan segala barangnya kedalam koper itu, dia lakukan super cepat soalnya dari kemarin kemarin sudah di siapkan sebelum dia sakit, emang dari dulu dia mau pergi ke Indonesia cuma ga jadi jadi

alat alat make up dan sejenisnya dia langsung masukin ke pouch dan di lempar kedalam koper. lalu di seleting dengan cepat. semua ini di kerjakan dalam waktu 20 menit.

soalnya memang barang bawaannya ga banyak, kan pernah tinggal di Indonesia dan jelas masih ada rumah serta barang barang yang masih ada didalamnya

aku langsung meng WA mama untuk memberi kabar , koper nya berada di dekat wc, warna hitam. tolong di kirim ke airport seperti biasa.

+DOK!! DOK!! DOK!!+

"HINATA! BUKA PINTUNYA! INI PENTING!"

aku terkejut tiba tiba akane menggetok getok pintunnya

"KENAPA KAU KUNCI?" tanya panik

aku langsung melihat tanda centang dua dari mama. dan di balas emot 'oke' langsung aku menghembuskan nafas tidak lupa aku langsung mengambil visa dan passport masukan kedalam tas jalan ku

+DOK DOK DOK DOK DOK!!!+

"HINATA!! CEPAT BUKA!! INI ADA TELEPON DARI TAIGA!!!" teriak akane lagi.

telepon dari Taiga?

"BENTAR BENTAR, KELUPAAN PAKE KOLOR"

segera aku membereskan barang barang yang penting yang harus masuk ke dalam tas jalan dan meletakan koper sesuai dengan tempat yang aku kasih tau ke mama

"CEPAT HINATA! INI TENTANG SHION!!!"

shion? ada apa gerangan si kutilang ini?

sampai sampai si akane ini panik? apa dia keracunan?

aku membuka pintunya lalu mendorong akane sedikit biar aku bisa keluar lalu menutup pintunya dengan cepat...

akane segera melilitkan tangannya ke tanganku, sambil membalas telpon taiga

"sini teleponnya!" ucapku pada akane, "taiga ingin bicara dengan ku kan?"

akane menyerahkan teleponnya

"apa mau mu?" tanyaku kepada taiga.

" tak bisakah kau lihat bahwa shion benar benar mencintaimu?! aku sungguh sungguh tidak mengerti perempuan..?!"

APAAN SIH? kok ga jelas gini? tiba tiba tentang shion yang begitu? ada apa gerangan

"hah? apaan sih?"

"kau pengecut hinata!"

"hah?" akhirnya aku menaikkan nadaku

"kenapa kau berkata begitu?"

"ya karena itu yang ku tau" balasku sebenernya aku juga ngak ngerti nih bocah ngomongin apa

"itu masa lalu, dan masa lalu tak bisa diubah. aku yakin, kalau shion dapat menghapus masa lalunya, pasti dia akan melakukan itu. tapi masalahnya, masa lalu tidak bisa dihapus atau diulang lagi. jadi kau harus bisa menerima shion apa adanya."

"aku menerima shion dengan ada apanya"

"kau itu pintar tapi pura pura bodoh hinata, kau pasti sudah tahu jawabannya, bukan? masa kau tidak merasakan cinta shion padamu?"

"maksud mu apa sih? ngomong yang jelas!"

"shion mencintaimu... itu yang sesungguhnya."

"tidak.." aku tidak peduli

"dia mencintaimu."

"tidak."

"kenapa sih, kau menutup mata dari fakta yang ada?! itulah kebenaran yang kau cari selama ini!"

"lah kalo gitu kenapa shion tidak bisa menjawab pertanyaan yang sungguh mudah itu?"

"kata kata tidak bisa menutupi fakta yang ada. dari sikap shion, siapapun tahu kalau dia mencintaimu. dan kau bisa melihat siapa yang bersanding di samping shion sekarang. kamu, bukan? bukan rubah itu? jadi, apa yang kau tunggu lagi?"

MANA TAU AKU! KAU KIRA AKU INI DUKUN SANTET HAH? kzl

"apa ini yang di katakan akane tentang hal 'penting' hanyalah sebuah basa basi konyol?."

"hampiri shion sekarang."

"untungnya untukku apa?."

"shion akan pergi..."

"ap- apa maksudmu? dia sudah mau mati?" tanyaku gugup kepada Taiga

"ya ngak lah hinata, imajinasi mu sungguh luar biasa. hari ini dia berangkat ke Amerika bersama ibunya." jawab Taiga

"oh....." ucapku tak tertarik

"aku tidak bohong. ibunya mengajak shion tinggal bersamanya disana. pasti kau yang paling tahu kalau hubungan shion dan ibunya sudah membaik."

apa benar yang dikatakan Taiga?

shion akan pergi?

dia akan tinggal bersama ibunya di Amerika?

bagus lah..

"dia sudah berangkat ke bandara setengah jam lalu. pasti sebentar lagi dia akan sampai. kalau tidak cepat, kau akan benar benar kehilangannya." kata Taiga

"tenang aku bisa menggunakan orang yang jago tracking orang....." balasku

" terserah kau saja. ini kesempatan terakhirmu sebelum dia pergi." kata Taiga

terakhir...? kayak udah mau mati aja. Amerika doank kan? tinggal beli tiket pergi

"kalau kau cepat, kau pasti bisa mengejarnya sekarang. apa kau rela kehilangan shion..?" tanya Taiga

kehilangan shion? ya ngak lah dia ga bakal tewas kok takut apanya?

"hahh" aku menghembuskan nafas berar

"kau menang, aku tidak akan kesana... biarkan saja shion pergi.." jawabku.

"hhh.... terserah kau saja. kali ini aku sudah benar benar menyerah. tapi satu hal yang harus kau ingat. sebenarnya, kaulah yang hidup di masa lalu. kaulah yang selalu terbayang bayang akan masa lalu shion, padahal shion sudah benar benar meninggalkan masa lalunya." kata Taiga

+tut~ tut~ tut~+ Taiga memutus teleponnya.

apa katanya...? aku?

terbayang bayang masa lalu?

+BZZZTTT~ BZZT~+ teleponku bergetar.

huh...?

dari siapa ini?

oh dari shion.. ada apa gerangan?

aku tidak tau tapi tanganku gemetar.

apakah harus kubuka?

akhirnya, kubuka wa dari shion.

isinya : 'hei... aku mencintaimu.'

apa apaan ini? tiket ku udah ga bisa di refund loh kutil! harus nya dari kemarin kek kirim begini

ya, semua ini sudah terlambat... aku akan tetap pergi.. jika kau milik ku maka akan ku kejar kau hingga ke pelaminan.. tapi IQ dan EQ mu harus di upgrade duku

"HINATA?! JANGAN BENGONG DI TANGGA?! CEPATLAH, DAN KEJAR SHION! DIA PASTI MASIH DI BANDARA SEKARANG!!"teriak akane memecah lamunanku.

"santai saja. cuma di bandara dia belum terbang"

"KAU SUNGGUH MENYEBALKAN, SIFAT TERLALU LOGIKA MU ITU LOH, MENYEBALKAN"

perkataan akane seakan membuat ku ingin menabok dirinya.

"mau pergi kemana?" tanya mama tiba tiba

"bandara"

mama menaikan sebelah alisnya yang nyatanya gagal

"bawa itu" ucap mama sambil menunjuk sebuah kotak

lalu mama melempar sebuah kunci mobil. aku langsung menangkapnya

"nanti mama nyusul" ucap mama

"oke nanti kalau sudah sampai kasih tau" balasku

"iya.. udah sana pergi kejar cinta mu.." lalu mama terkekeh ringan

jadi mama denger semuanya.... aku merasa ingin terbang saja

segera aku berjalan untuk membuka bagasi mobil dan memasukan brang itu secepatnya lalu menyalakan mobil dan mengeset maps untuk ke bandara Narita.

aku tersenyum selama di perjalan.. aku membawa mobil dengan kecepatan yang normal bukan ngebut

kawan ku semuanya.. kalian mau bermain maka aku akan ikut bermain... aku harap kalian semua tidak marah.. its just a prank bro

pft


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
mochirin mochirin

yey

next chapter
Load failed, please RETRY

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C37
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión