kami berputar putar mencari kotak musik dari toko yang satu ke toko lainnya, tetapi kami tidak kunjung menemukan yang benar benar klop
memang sih ada kotak musik yang lumayan bagus, tapi terbuat dari plastik dan tidak antik sama sekali.. ga like
jadi kami memutuskan untuk mencari ke toko lain lagi. tapi kali ini target kami adalah toko barang antik. nah, ini dia yang sulit, tidak banyak dan hampir tidak ada toko barang antik di kota ini!!
lagipula bisa bisanya si kepala bolong ini baru mencari kado, padahal besok sudah ulang tahunnya! mana kadonya susah didapat lagi... hhh... makanya harusnya custom aja sih.. kambang emang si shion
sepertinya alam juga tak mendukung kami, hujan deras-pun mulai turun, jadinya shion menepi untuk memakai jas hujan.
jas hujannya hanya ada 1, dan shion menyuruhku untuk memakainya.
padahal shion yang seharusnya memakai jas hujan ini. bisa terbayang kan, bagaimana menyusahkan dan dinginnya berkendara motor dengan kecepatan tinggi di malam yang hujan begini?
hiiih~ aku saja yang dibonceng shion sudah kedinginan setengah mati! apalagi shion yang hanya memakai jaket?!
saat aku menyuruh shiin untuk dia saja yang memakainya, dia melotot dengan pandangan yang mematikan.
aku tahu tak ada gunanya aku berbuat begini, jadi daripada ribut, aku menuruti shion dan memakai jas hujannya dalam diam.
setelah itu kami langsung berangkat lagi. tujuan kami kali ini adalah toko barang antik yang berada di pinggiran sungai.
dari tempatnya saja sudah kedengaran antik, semoga saja kami menemukan kotak musik yang kami cari disana dan aku juga sangat berharap kami menemukannya, karena ini sudah toko ke-9 yang kami kunjungi, dan ini sudah pukul 8 malam -_-.. bisa bisa pulang di gebuk pake panci sama mama..
sepertinya perjalanan ini akan memakan waktu cukup lama. ini juga membuatku makin khawatir sama shion.
apa dia oke oke saja? bagaimana kalau dia masuk angin? ntar kejang kejang gimana...
lalu aku memeluk perut shikn dengan erat, berharap dengan begitu dia akan merasa sedikit hangat.
tapi sepertinya tidak, aku malah membuat dia sesak napas, karena aku mendengar dia terbatuk saat aku mengencangkan pelukanku. jadinya kukurungkan niatku untuk memeluk dia dengan erat lebih lama lagi.
+CIIITT~~+
Motornya berhenti. sepertinya kami sudah sampai.
"sudah sampai?!" teriakku agar shion bisa mendengarku di sela sela suara hujan yang amat besar.
"sudah, cepat turun! hujannya deras sekali!"
Aku turun dari motor. di sela ssl hujan yang mengganggu penglihatanku, aku melihat ada sebuah toko ala Victoria yang bertuliskan "toko barang antik : ELLEN". sepertinya itu toko antik yang dimaksud shion.
shiom berlari ke arah toko itu, dan aku mengikutinya dari belakang.
+KLINING~+ lonceng berbunyi saat kami memasuki toko.
sinar lampu oranye dan wangi khas dari barang antik menyambutku saat aku memasuki toko.
desain dan penempatan barang barang yang akan dijual ditata begitu rapi dan apik, sehingga enak dipandang mata. jadi pengin beli kan...
barang yang dijual macam2, mulai dari boneka, pensil, hingga kursi-pun dijualnya. tapi, yah, tentu saja semua barang antik.
huh, aku jadi tidak enak karena telah mengotori toko yang cantik ini dengan tubuh basah kami... -_-
"sedang cari apa?" kata gadis penjaga toko tiba tiba muncul
aku jantungan bro...
"kami sedang mencari kotak musik. yang antik dan bagus dan yang mengeluarkan musik klasik." jawab shion.
sepertinya tanpa dia bilang begitu si penjaga toko juga sudah tahu. secara ini toko barang antik, pastilah barang yang ada di sini adalah barang antik! dan kotak musik biasanya mengeluarkan musik klasik! ugh memalukan, aku ingin menjambak shion sakin bloon-nya dia. tapi kukurungkan niatku dalam dalam mengingat pengorbanannya saat naik motor tadi.
"kotak musik? ah, tunggu sebentar."
lalu gadis penjaga toko itu mulai mencari mencari diantara boneka dan pernak-pernik, setelah itu dia mengeluarkan sebuah peti kecil dari sela-selanya, dan membawanya kepada kami.
"ini." katanya sambil menyerahkan peti kecil itu pada kami.
ternyata peti kecil yang dia berikan itu adalah Sebuah kotak musik yang terbuat dari kayu. di penutupnya berukirkan "memory". saat Kazuma membuka pentupnya, gerigi-gerigi mulai berputar dan melantunkan lagu klasik karya Ludwig van Beethoven, "fur elise". sewaktu lagu itu mulai melantun, 'merry go round' yang berada di dasar kotak mulai naik ke atas dan berputar sesuai dengan alunan lagu. melihatnya, aku jadi mengingat saat saat dimana ayah dan ibuku mengajakku ke taman hiburan untuk yang pertama kali saat aku kecil dulu, dan saat saat dimana kami menaiki 'merry go round' bersama sama.. long long time memory
kotak musik yang begitu indah, benar benar membangkitkan memori terindah kita. ini kado yang benar benar pas untuk ibu nya shion.
oke akhirnya dapet...
"kami beli ini." Kata shion sependapat denganku.
.
.
Perjuangan kami mencari kotak musik kesana kemari ternyata tidak sia sia.
Sangat beruntung kami bisa mendaatkan kotak musik yang begitu bagus! Kuharap ibu nya shion menyukainya. :DD
Aku memang senang kami sudah menemukan kado yang sesuai untuk ibu shion, tetapi ada yang mengganggu pikiranku sekarang, dan itu adalah shion.
Saat dia mengantarku pulang, aku mendengar dia bersin bersin erus di sepanjang perjalanan. Jangan jangan dia masuk angin lagi! Bisa gawat! Besok kan acara yang penting sekali!!
"shion.. dengar baik baik ya... pulang kau harus mandi.. minum obat dan tidur.. oke!" lalu aku masuk ke dalam rumah
Yah, aku berdoa saja agar dia tidak sakit...
+keesokan harinya+
benar benar tidak ada kabar dari Kazuma..
sekarang sudah jam 10 pagi, dan shion tidak juga menelpon atau mengirim pesan padaku. Bukankah hari ini acaranya?
Aduh, aku juga bodoh sih!! Bagaimana bisa aku tidak tanya jam berapa dan dimana acara itu diadakan.
Ini sudah ke 10 kalinya aku menelpon shion, tetapi tak satupun yang diangkat olehnya. jangan jangan dia pingsan dan kejang di toilet..
Sebenarnya dia kenapa sih?! Kok teleponku gak diangkat-angkat!
+this pull is astronomical+
hp-ku berbunyi. ini pasti shion.
"jam berapa perginya?!" tanya ku.
"..... hosh.... hosh...."
apa apaan si shion ini? dia mendesah seperti orang tolol saja.
"wei!!!"
"...hinata" +tut tut tut tut~~+ "
dia kenapa?
dia cuma bilang, 'hinaga...' lalu dimatikan begitu saja?
dia sinting apa?!
aku menelponnya lagi, tapi tidak diangkatnya.
kenapa ya dia aneh begitu? jangan jangan dia kejang beneran? ah tidak tidak, itu tidak mungkin.
atau.. jangan jangan dia sedang sakit!? dari suaranya saja dia lemas sekali!
dan lagi dia tersengal sengal seperti kecapekan begitu! dia pasti sedang sakit karena kehujanan kemarin! oh ya ampun shion.... batu sih anaknya.. harus nya dia mendengarkan apa yang ku ucapkan kemarin setelah dia mengantar kan ku pulang.. batu!
apa yang harus kulakukan sekarang?!
bagaimana ini? apakah tidak ada yang merawatnya?
ah! Taiga! pasti Taiki bisa membantuku!
aku langsung menelpon Taigi, "Halo?! Halo Taiga?!"
"halo... oh, Himekawa.. ada apa....?" suaranya lemas banget, pasti Taiga sedang tidur saat aku menelponnya. ah.. suaranya saat baru bangun tidur juga sexy.... maafkan aku shion haha
"apakah ada yang merawat shion di rumahnya?!" tanyaku buru buru
"ehm...? apa maksud...mu...?" tanya Taigi masih setengah tidur.
"sepertinya shion sakit, apakah ada orang di rumahnya yang merawatnya?!"
"apa? dia sakit?"
"iya!"
"oh iya iya, ehm, dia tinggal sendiri. dia tinggal di apartemen."
apartemen...? jadi tidak ada orang yang merawatnya?!
"berikan aku alamatnya!"
"oh, oh iya, alamat apartemennya di jalan XXX , nomor kamarnya '9'."
"terimakasih!!! muah muah" aku langsung menutup teleponku... aku merasa jijik
setelah itu, aku langsung menyiapkan obat, melipat gaun, dan sepatu yang dibeli kemarin kedalam paper bag.. tidak lupa aku membawa setrika uap dan beberapa make up serta catokan dan jedai dan yang terpenting hand bag gitu yang elegan beserta kartu nama yang segepok.... lalu aku pergi menuju ke apartemen shion
"ma.. aku pergi dulu ya nanti aku pulang malam, aku di undang teman ke pesta ulang tahun ke 10 tahun hotel xxx"
"oh.. nanti papa juga mau kesana" ucap mama..
aku langsung dag dig dug.. "kamu ga bareng papa aja perginya?"
"aku jadi pasangan teman cowo ku itu ma" ucap ku "teman cowo ku itu anak nya si pemilik hotel"
mama mengangguk "oke.. nanti pulang kamu bareng papa aja ya"
aku mengangguk dan melihat ada roti aku cibet 2 lembar
"aku pergi ya"