"Arh!" teriak Peyvitta dengan begitu refleks saat dia yang semula tengah memegang sebuah gelas tiba-tiba tangannya terasa lemas sampai pada akhirnya gelas itu jatuh dan pecah berserakan.
Pandangannya dia fokuskan memperhatikan gelas yang berserakan itu, dia berpikir penuh dengan keseriusan kenapa dia mendadak merasa lemas dengan hati yang terasa begitu cemas.
Pikrian Peyvitta begitu melayang memikirkan semua ini, sampai pada akhirnya Peyvitta mendadak teringat akan seseorang. Beberapa saat Peyvitta memikirkan orang tersebut penuh dengan keseriusan.
"Ini bukan sebuah pertanda tidak baik kan?"
Peyvitta semakin cemas saat hatinya terus terpatri pada satu nama, dia memikirkan orang itu penuh dengan keseriusan sampai pada akhirnya dia tidak bisa menahan begitu banyak tanda tanya dan juga kekhawatiran dalam dirinya sampai pada akhirnya Peyvitta mengambil handphone-nya.