"Jadi Kakak kencan buta dengan Rin?" tanya Jiro yang baru saja tiba.
Saat di kepalaku banyak pertanyaan, Bibi Anzu tiba-tiba datang dan meminta kami untuk segera makan, karena makanannya akan terasa aneh saat sudah sangat dingin. Mendengar hal itu direktur pun meminta kami makan dan melanjutkan perbincangan setelahnya. Kami semua menurut dan segera duduk sembari menikmati hidangan yang ada.
Rasanya apa yang membuatku penasaran mendadak menghilang. Aku benar-benar fokus pada makanan yang belum pernah kumakan sebelumnya. Ini benar-benar lezat, entah apa namanya seharusnya aku meminta tolong Bibi Anzu untuk membuatnya lagi lain kali.
Hal yang serupa sepertinya dirasakan juga oleh setiap orang di sini, kecuali direktur. Dia terlihat sudah biasa melahap makanan ini, tidak heran lagi pula Bibi Anzu sudah lama bekerja dengannya. Namun, tetap saja kami berempat seperti orang kelaparan saat menyantapnya.