Aku pun menyetujui hal itu, karena sudah pasti direktur akan makan siang bersama Naoki. Sebenarnya aku ingin mengajak direktur makan bersama sebagai balasan atas bantuannya kemarin. Ah, ya sudahlah itu bisa lain waktu.
Waktu yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Saat jam istirahat sudah berbunyi, Naoki tiba-tiba masuk ke dalam ruangan. Dia bertingkah seperti tidak ada apapun tadi. Bahkan dengan semangatnya dia menarik direktur dan mengajaknya untuk segera pergi makan siang.
"Ayo, apa kamu mau sekalian makan siang?" tanya direktur sembari menatapku. Di sisi lain pandangan sinis Naoki kepadaku benar-benar menyeramkan. Hah, kalau saja dia wanita, pasti akan lebih menyeramkan dari ini.
"Ti-tidak Paman, aku sudah ada janji dengan temanku," jawabku. Mereka pun akhirnya pergi dan meninggalkanku yang masih berada di ruangan. Ingin rasanya segera keluar, tetapi aku enggan bersama dengan mereka saat ini. Mengingat Naoki sedang kesal dan juga untuk menekan gosip yang ada di kantor.