Ah, jiwa bawahanku sepertinya muncul. Kenapa juga aku takut sekali dangan atasan seperti ini.
"Apa direktur sudah makan?" tanyaku untuk mengalihkan perkataannya.
"Belum." Dia hanya menjawabku dengan sepatah kata dan tidak mengatakan apapun lagi. Aku pun berinisiatif memesan makanan untuknya. Kasihan juga laki-laki ini jika kelaparan. Terlebih lagi dia juga pernah memesan makanan untukku berkali-kali.
Tidak lama kemudian ada suara pintu diketuk. Aku segera bangkit dari dudukku dan menuju ke pintu. Direktur hanya menatapku. Sepertinya direktur merasa bingung, biasanya dia hanya akan mempersilakan masuk tetapi kini aku harus bangkit dari tempat duduk.
Setelah menerima makanan yang kupesan, aku segera melangkah menuju meja direktur. Makanan itu pun kuberikan padanya diiringi ucapan klise untuk makan siang. Dia diam menatapku. Entah apa yang ada di pikirannya, tetapi bukankah seharusnya dia berterima kasih padaku?