Descargar la aplicación

Capítulo 42: Terima

Di dunia Kamui.

Kamui sedang duduk bersama Sharry di sebuah ruangan yang tertutup untuk diinterogasi oleh para pahlawan.

"Kamu ini benar-benar raja iblis?"tanya Rosetta kepadanya.

"Maaf saya tidak beri tahu awal-awal."kata Kamui.

Rosetta pun langsung kesal.

"Kamu ini! Tidak apa,saya sudah dengar semuanya pasal kamu,kamu itu manusia yang berasal dari dunia lain kan tapi fikiran kamu sama raja iblis sebelum ini saling berhubungan."kata Rosetta kepadanya.

"Siapa yang kasih tahu?"tanya Kamui kebingungan.

Rosetta pun menggelengkan kepala,Kamui pun langsung teringat Roselia.

"Oh."

Rosetta melihat ke arah Sharry lalu berkata kepadanya "Jadi kamu siapa kepada Kamui."

Sharry dengan santai menjawab "Adik."

Rosetta melihatnya dengan curiga.

"Adik."kata Sharry dua kali.

Kamui pun ketawa kecil.

Kei maju perlahan-lahan dari belakangnya Rosetta sambil berkata "Kalau kamu berada di sini...dia masih hidup...setelah semua perang itu terjadi..."

Muka Kei kelihatan sangat marah,ia langsung menghentam meja dengan sangat kuat sambil berkata "Kematian Nevin jadi sia-sia!"

Semua pahlawan melihat ke arah Kei,dalam beberapa saat kemudian ruangan itu sangat sunyi.

"Apa yang semua kami lakukan ini semuanya sia-sia..."Kata Kei dengan kecil.

"Pulang dengan kesedihan kerana kehilangan rakan seperjuangan dan disambut oleh rakyat kerana sudah kalahkan raja iblis padalah masih hidup...di depan saya sekarang atau di dunia kamu sekarang..."sambungnya lagi dengan sedih.

Gabalia,Xian Leng dan Rosetta pun langsung murung.

"Sebelum itu,kamu para manusia yang datang ke istana saya dan membuat kekacauan di situ."kata Kamui kepada mereka.

Para pahlawan terlihat marah.

"Dan setahu saya,raja iblis sebelum saya datang ke dunia ini dia tidak pernah pun menyerang manusia padahal dia punya kenangan pahit waktu kecil dikeranakan manusia."kata Kamui sambil memikirkan ingantan Camo Vaza waktu kecil.

"Untuk sekarang dia tidak akan menyerang manusia,tapi kedepannya?"kata Rosetta dengan kesal.

Kamui cuma melihatnya.

"Kebencian mereka terhadap manusia tidak akan hilang selagi mereka tidak ubah sudut pandang mereka."Kata Rosetta kepadanya.

"Kamu itu manusia dari dunia lain kan,apa kamu pernah berfikir kalau teman atau kekasih kamu seandainya dibunuh?"sambungnya lagi.

Kamui pun mulai tertekan.

"Manusia kah...iblis kah...sama sahaja,mereka semua punya perasaan...mereka bebas buat apa sahaja."kata Kamui memikirkan dirinya yang dulu.

Kamui langsung berkata "Lagi pun,dia masih hidup."

"Siapa?"tanya Rosetta.

Kamui pun sedikit kesal.

"Siapa lagi,pahlawan kamulah."jawab Kamui kepadanya.

Beberapa saat ruangan tersebut sunyi lagi.

"Apa kata kamu?!"kata Rosetta dengan terkejut,para pahlawan juga ikut terkejut.

"Nevin masih hidup..."kata Xian Leng sedikit tenang.

Kei masih tidak percaya,ia pun bertanya kepadanya "Mana dia sekarang?"

"Saya..."Kamui dengan kecil.

"Tidak pasti..."jawab Kamui sambil teringat waktu ia memegang pedang birunya waktu di bilik penginapan.

Para pahlawan pun kecewa.

Kei pun berbalik badan,ia pun berkata "Dah lah,hal yang sudah pergi mana boleh kembali lagi..."

Kei ingin keluar dari ruangan tersebut,ia berhenti sejenak di pintu keluar lalu berkata "Maaf lah kalau kami serang istana kamu,kami ini pahlawan,itu sudah menjadi tugas kami."

"Untuk membasmi iblis..."sambungnya lagi.

Kei pun pergi meninggalkan ruangan itu,Xian Leng pun ikut pergi dari ruangan itu.

Rosetta melihat mereka berdua,ia pun berkata "Untuk sekarang,kita fokus memperbaiki istana kerajaan dulu,kedepannya baru fikir."

Rosetta pergi.

Kamui dan Sharry masih melihat Gabalia di ruangan itu.

"Ya...begitulah...ya...jumpa nanti."kata Gabalia tidak tahu mahu cakap apa,ia pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Kamui pun merenggangkan tangannya,Sharry melihatnya begitu tenang.

"Jadi apa yang harus kita lakukan kedepannya?"tanya Sharry kepadanya.

Kamui pun berdiri.

"Untuk sekarang kita tolong mereka membina ulang istana,setelah itu...banyak lagilah."jawab Kamui.

Mereka berdua pun meninggalkan ruangan tersebut.

Kamui dan Sharry keluar di sebuah bangunan bekas guild,terlihat banyak manusia sudah mulai tenang.

Mereka berdua pun berjalan menuju ke arah istana,banyak orang-orang melihat ke arah Kamui.

Kamui memakai sihir perasaan,ada yang sudah tenang,ada yang tidak peduli,ada yang sedikit marah,dan ada juga yang menerimanya.Kamui terkejut lalu berkata dalam hatinya "Tidak ada yang takut,aneh..."

Tiba-tiba ada yang teriak nama Kamui dari belakang,Kamui pun melihat ke belakang.Ternyata yang panggil ialah Vivi bersama Elysia dan Haical.

"Kamu semua."kata Kamui dengan kecil.

Kamui berbisik kepada mereka bertiga "Apa yang terjadi,kenapa mereka semua terlihat tenang padahal ada raja iblis ada di sini?"

"Oh,mungkin kamu sudah melindungi kota daripada iblis yang menyerang istana,terus kamu tidak membunuh raja waktu ia kelelahan,kamu malah menyembuhkannya setelah kamu melukainya."jawab Haical.

Vivi pun tersenyum lalu berkata "Baguslah,satu masalah sudah selesai."

"Ya..."Kamui sedikit gembira.

"Mana Roselia?"tanya Kamui kepada mereka bertiga.

"Dia sekarang berada di tempat perawatan turnamen."jawab Elysia.

Kamui langsung tersenyum.

"Kalau begitu,kita pergi ke istana."kata Kamui dengan sangat santai.

"Kamu tidak pergi melihatnya?"tanya Haical.

"Tidak,bagi mereka berdua masa."jawab Kamui.

Mereka pun pergi ke istana.

Dalam masa yang sama di ruang perawatan turnamen,terlihat ada banyak penjaga di luar ruang perawatan yang didalamnya ada Raja Royalty.

Tidak lama itu Roselia masuk ke dalam ruangan tersebut,ia melihat ayahnya yang sedang berbaring di atas ranjang sambil menatap jendela di sebelahnya.

"Apa ayah baik-baik saja?"tanya Roselia kepada ayahnya.

Raja Royalty melihat ke arahnya.

"Begitulah,sudah tua,sakit belakang."jawab ayahnya sambil merenggangkan badannya.

Raja Royalty melihat Roselia sangat risau kepadanya.

"Ayah baik-baik saja,lihat ini sudah sehat."Raja Royalty memukul tangannya kehadapan.

Roselia pun sedikit tenang.

"Baguslah kalau begitu."kata Roselia sambil tersenyum.

Raja Royalty pun ikut senyum kepadanya.Roselia pun duduk di sebelahnya,Raja Royalty melihatnya.

"Kamu sudah besar."kata Raja Royalty dengan kecil.

Roselia cuma tersenyum.

"Ayah masih ingat lagi waktu kamu bermain kejar-kejaran bersama kakak kamu sampai kamu terjatuh terus menangis."kata Raja Royalty sambil mengingat masa kecil anaknya.

"Ayah ini."Kata Roselia sambil ketawa kecil.

"Waktu itu ayah tidak tahu mahu buat apa sampai-sampai ibu kamu marah kepada saya."kata Raja Royalty pun ketawa.

"Sampai ibu kamu cakap kalau saya ini sangat teruk menjadi seorang ayah,asik fikirkan pertempuran sahaja."sambungnya lagi.

Roselia memegang tangan ayahnya sambil berkata "Meskipun begitu,saya melihat ayah adalah seorang pahlawan yang sangat hebat."

"Melindungi keluarga yang tersayang,menghibur saya ketika sedih,berusaha mencari masa untuk bersama keluarga dan banyak lagi."sambungnya lagi.

"Ayah adalah seorang ayah yang terbaik bagi saya."kata Roselia mengeluarkan sedikit air mata,air matanya menetes ke tangan ayahnya.

Raja Royalty menggenggam tangan Roselia dengan erat sambil berkata "Ayah janji akan jadi lebih kuat sampai tulang hancur sekalipun,ayah akan menjadi kuat agar dapat melindungi kedua puteriku ini."

Roselia langsung memeluk ayahnya dan berkata "Terima kasih ayah."

Ayahnya pun memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C42
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión