Jalan Niaga Utama
Central Jakarta
Varischa mengenakan kacamata hitamnya begitu silau cahaya matahari pagi menjelang siang mengganggu matanya. Kaca mobil taksi itu padahal sudah cukup gelap, namun tidak cukup menangkal energi cahaya dari alam. Lebih nyaman Varischa menatap keluar jendela, lalu lintas saat itu tidak terlalu padat, maka Ia bisa sedikit menurunkan kaca jendela, sudah lama Ia tidak merasakan terpaan angin bebas seperti itu.
Varischa akui, tinggal di dunia manusia sangat jenuh, suntuk. Namun setidaknya tempat itu lebih baik dibanding Lyminael yang kerap kali dipenuhi ketegangan, terutama di negara bagiannya dulu. Oh, tidak jelas apakah itu di Kestrea atau Sleushus, karena Ia pernah menjadi bagian dari keduanya sekaligus. Sejenak Varischa ingin melupakan kepenatan, mengikuti budaya para manusia yang memilih berlibur ke tempat jauh untuk meredakan stres dan memulai hari lebih baik setelahnya.