Bagas sangat tergopoh gopoh berangkat kerja. Sarapan dan segelas teh manis pun dianggurinnya. Sejak bersitatap dengan wanita masa lalunya, bagas tidak bisa tenang. Emosi yang labil mengantarkannya pada jiwa yang resah.
Astrid ... Astrid
"Kamu mau kemana sudah rapi?!" tukasnya dengan sinis.
"Saban hari pergi aja. Gak pernah betah di rumah!?" imbuhnya kesal.
"Ini mas, mau pergi sebentar ama kawan," jawabnya singkat dan datar.
"Iya, trid ...
"Jangan lupa pulang!"
Bagas berlalu hendak ke kantor, lalu ia mampir di sebuah swalayan hanya ingin membeli sesuatu yang belum tentu dibutuhkan. Ia pun sangat betah berlama lama berkunjung ke swalayan tersebut belakangan ini.
Sesosok wanita bernama Audrey telah nangkring di belakang bagas. Ia sebagai pemilik swalayan terkenal dengan rayband dan phasmina yang ia kenakan cukup menutupi bagian bagian sensual dari tubuhnya.
"Pelayan ... Pelayan ...!" panggil bagas menanyakan, apakah di swalayan ini ada dijual geretan?!"