Hari pengujian yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Semua orang menjadi penuh dengan antisipasi. Beberapa calon murid merasa antusias, tetapi ada juga yang merasa cemas karena takut hasilnya akan mengecewakan.
Sedangkan guru-guru dan para penatua di sana merasa tidak sabar. Mereka semua menunggu bakat yang muncul. Ya, bakat adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh para petinggi akademi.
Semua orang dikumpulkan di halaman yang luas. Itu menampung hingga seribu calon murid. Usia mereka sangat beragam. Ada yang masih sangat muda, yaitu 12 tahun. Tentunya itu bukan anak sembarangan. Itu adalah putra dan putri dari keluar yang terkemuka.
Keluarga yang sederhana atau cenderung miskin tidak akan sanggup mengirim putra dan putri mereka ke sebuah akademi besar. Mungkin pendaftaran dilakukan secara gratis. Namun, seseorang tidak mungkin tinggal di akademi tanpa memegang sepeser pun uang.