Lida adalah ketua kelas yang sangat berwibawa dan keren. Yah itu aku, yang sebenarnya sangat lah penipu.
Aku melakukan itu karena diriku yang sama sekali tidak percaya dengan orang lain. Diriku yang sebenarnya adalah orang yang plin plan, aku tidak ingin menyakiti orang lain.
Makanya aku berusaha menjadi kuat, aku tidak ingin ada yang tau, aku hanya ingin membantu semua orang dengan kekuatan ku.
Aku Tidak ingin menyusahkan orang lain. Membuat mereka kerepotan, aku ingin.....semua orang hidup bahagia.
Walaupun hanya diriku saja yang tersakiti..
_
_
Aku adalah Lida , cowok keren dan terpercaya. Semua orang sangat mempercayai ku. Karena aku adalah anak yang sangat rajin, pintar, pandai mengatur rencana, dan mengatur perkataan.
Semua orang percaya aku adalah pemimpin yang baik dan itu merupakan bakatku.
Namun, itu hanya selama beberapa hari. Aku bahkan sekarang sama sekali tidak bersemangat untuk mengerjakan pr.
Aku melirik ke arah deku. Jujur aku sama sekali tidak memperhatikan semua anak sekelas.
Deku adalah anak yang lemah dan selalu menjadi barang bully. Mereka tidak menyukai Deku.
_
_
Aku terduduk sendiri, dan makan.
Tak
Tak
"Hoi sialan, mana sarapanku??" perintah suara khas yang selalu berteriak.
Terdengar suara deku yang berbicara lirih dan menyerahkan sesuatu.
Tak
Tak
Tidak lama todoroki berjalan. Aku memperhatikan kemana ia melangkah.
Betapa terkejutnya aku melihat todoroki sedang menuju tempat deku. Dan dengan santai duduk di bangku sebelah deku.
Aku memperhatikan dengan dada yang tidak nyaman. Sejujurnya aku iri kepada semua orang.
Aku iri karena mereka selalu saja beruntung. Terutama deku.
Padahal ia murid paling lemah dan cengeng disini. Bahkan sering di sebut sebagai wanita.
Kini..
_
_
Ia di datangi oleh todoroki anak paling keren dan selalu sendirian.
Dan bakugo, yang walaupun terlihat selalu marah pada deku. Dia selalu ada di dekat deku.
Aku menatap kursi disebelah ku, mereka hanya datang ketika aku dibutuhkan.
Aku ini...jahat
_
_
Hari ini aku menatap ke arah pria yang sedang asyik berbincang dengan temannya.
Aku mencoba menyapanya..tetapi ia sama sekali tidak mempedulikan ku.
Dia melihatku tetapi seolah menganggapku tidak ada. Aku memegang dadaku yang terasa sakit.
Kau pria Lida..., kuatlah
_
_
Guru matematika memanggilku kedepan. Aku kedepan dengan bangga. Guru lagi lagi menepuk bahuku dan menunjukkan nilai ku yang bagus.
Semua orang menatapku kagum, aku suka itu..disaat semua orang memujiku.
Tetapi...sekali lagi...aku melangkah duduk dan mereka sibuk dengan dunia masing masing..
_
_
Teng
Pelajaran olahraga. Aku Menganti pakaian dan lagi lagi melirik kepada sosok deku yang dikelilingi oleh todoroki dan bakugo.
Enaknya.., aku juga ingin ada disana. Mereka sama sekali tidak menerimaku, mereka sadar aku ini penipu.
Padahal..aku hanya tidak tau , bagaimana aku harus bersikap..
_
_
"Deku dan Lida Kun kalian bersihkan lapangan ini" seru guru olahraga. Deku mengangguk dan mengambil sapu.
Aku hanya diam , kini hanya ada deku dan aku.
Tanganku gemetar ketika hendak mengajak nya berbicara.
Gimana kalau bicara ku salah..?, atau dia akan membenciku..??
Semua hal itu membuatku menjadi tidak yakin dengan diri sendiri.
Aku ini sangat lah membosankan, apa aku ini bisa menjadi teman yang baik?
_
_
"Anu..Lida Kun..., "
aku terperanjat mendengar namaku dipanggil. Aku hanya berusaha membetulkan kacamataku.
Deku memegang sapunya dengan diam dan mengaruk tengkuknya, "Todoroki mau bertemu denganmu"
Aku menelan ludah, sekarang bagaimana aku menjawabnya. Bagaimana kalau perkataan ku malah membuat nya risih??
Aku tersenyum dan mengangguk kaku, deku terlihat sangat senang.
Apa..itu benar ya?
_
_
Esoknya aku ragu ragu menemui kelompok mereka. seumur hidup aku tidak pernah bisa berbaur dengan siapapun.
Aku ini membosankan, aku tidak tau bagaimana berteman. Apa yang harus kulakukan selain belajar..
Belajar adalah salah satu kesukaanku, selain itu aku sama sekali tidak tau bagaimana harus bersikap.
_
_
Aku mendatangi todoroki dengan ragu dan menyapanya.."Todoroki Kun, kemarin deku bilang kau mau bertemu denganku"
Todoroki dan bakugo serta deku berhenti bicara dan melihat Ku. Keringat mulai jatuh membasahi.
Apa..aku terlalu terburu buru ya?
_
_
Deku hanya tersenyum ramah.
"Oh ya, todoroki Kun mau meminta tolong padamu" seru deku menanggapi.
Deku..anak yang ramah..
Begitulah pandanganku berubah, Todoroki berdiri dan segera berjalan ke depan.
Aku mengikuti nya dengan perlahan, Sekarang bagaimana aku harus bersikap kepadanya..
Kepada seorang todoroki yang pendiam ini..??
_
_
Todoroki membawaku ke perpustakaan dan membuka sebuah buku. Aku duduk disampingnya.
"Kau sangat hebat Lida" seru todoroki membuka percakapan.
...Aku merasa takut saat memulai percakapan..."Iya makasih,"
Todoroki menutup buku dan perlahan menatapku dengan tajam.
"A...apa todoroki Kun?"
"Tidak,..ini kau selalu bisa mengerjakan soal sulit kan. Bisa kau jelaskan ini?"
Aku menatap soal yang todoroki sodorkan. Mataku berbinar binar melihat soal itu.
"Oh..begini todoroki Kun, ini sangat mudah!!" seruku bersemangat.
Aku tidak sadar todoroki memperhatikan ku dari tadi.., aku terlalu senang menjelaskan satu soal..
"Kau suka belajar ya?" tanyanya lagi, aku tersenyum...tanpa sadar..."Iya"
"Belajar itu luar biasa, mempelajari hal baru itu luar biasa..." seruku tanpa henti. Aku tidak sadar todoroki hanya terpaku melihat ku.
_
_
"Ma..maaf aku terlalu bersemangat" seruku kaku. Lututku gemetar dan sikapku Kembali formal.
Todoroki hanya diam, dia benar benar keren karena sikap santainya itu.
..Dia mengerjakan soal itu tanpa berkata apa apa..aku menjadi tidak enak.
"..Kau itu selain hebat juga manis ya?" perkataan todoroki yang bernada datar itu membuatku sedikit kaget..
Ma..manis??,.."Kurasa agak aneh menyebut ku manis todoroki kun" kataku berusaha sesopan mungkin.
Todoroki menyelesaikan soal dengan cepat dan memasukkan buku di raknya kembali.
_
_
Aku dan todoroki kembali, kurasa ia menganggapku membosankan.
Apa..aku ...tidak bisa berubah ya?
Aku terlalu kaku .., terlalu membosankan seperti robot.
Tidak lama aku terpaku melihat seseorang, ..dia dengan senangnya berbicara dengan yang lain.
Itu membuatku marah.., todoroki berbalik ingin membuka mulut. Tetapi hanya terdiam menatapku yang marah.
_
_