Capítulo 28: Deku 's Harem (3)
"Kau terlihat senang sekali sialan" marah bakugo saat deku kembali ke tempat pertemuan.
Todoroki menatap bakugo dengan tatapan mengejek.
bakugo terlihat marah tetapi ia harus menahan diri. Kali ini giliran Lida..
Lagipula dia harus sedikit bersabar. Ia tidak ingin si deku menjadi kaku saat berhadapan dengan nya.
_
_
_
Deku berjalan dengan Lida. Oh ya sebelum ini ia tidak cukup akrab dengan Lida. Secara kebetulan ia datang ke kehidupan deku.
Lida sangat manis.., deku merasa sedikit aneh saat menyadari selama ini. Bahwa ia menganggap Lida itu berwibawa dan sangat dewasa.
"Ini" seru Lida tersenyum memberikan permen kapasnya.
Deku meraih dan memakan permen kapas itu. Lida masih tidak terlalu terbuka padaku.
"Deku.., ...itu kau suka berteman dengan ku?" tanya Lida tiba tiba...
Aku memandangnya dengan heran. Dan membuat Lida sontak salah tingkah.
Aku tertawa melihat sikap Lida yang sangat manis seperti anak anak.
"Ka..kau tidak suka?"tanya Lida membulatkan matanya .
Deku mengeleng pelan, lalu ia memegang kepala Lida . Baginya Lida masih sangat polos.
"Kau itu manis Lida.., kurasa semua orang akan suka berteman denganmu" seruku lagi.
Lida terlihat sedih, apa aku salah mengatakan sesuatu.
"Itu salah deku.., sebenarnya aku ini kaku sekali..aku sama sekali tidak tau bagaimana bisa bergaul dengan yang lain...Reno..Reno bahkan menganggap ku membosankan dan meninggalkan ku" lirih Lida sedih.
Deku melihat Lida dengan sedih. Sejujurnya Lida itu hampir mirip dengan dirinya. Lida sangat manis, sangat polos..., tetapi ia sama sekali tidak tau bagaimana menunjukkan dirinya itu pada yang lain..
"Aku yakin kalau kau menunjukkan sikap mu ini pada mereka. Mereka akan menyesal telah meninggal kan mu" seruku berusaha menyemangati Lida.
Lida terlihat berbinar binar dan memeluk deku dengan erat. Terasa tetesan hangat membasahi baju deku.
"Terima kasih deku.., karena berkata begitu...tapi..-- " Lida melepaskan pelukannya dan memandangiku.
"Apa..aku bisa menjadi Temanmu?" tanya Lida sangat polos.
Deku merasa bisa pingsan sekarang. Sifat Lida sama sekali tidak dibuat buat. Dia sangat manis dan polos seperti anak anak.
"Tentu saja", seruku tersenyum ramah dan mengacak rambut Lida dengan gemas. Seperti memiliki adik sendiri.
Padahal Lida itu..sama seperti ku..
_
_
_
"Ini hadiah untuk mu " seru Lida memberikan sebuah kue pada deku.
Deku menatap kue itu dan melihat wajah Lida yang antusias.
"Aku buat sendiri deku semoga kau suka" katanya lagi. Lida tidak lagi kaku ketika berhadapan denganku.
Senyumnya sangat manis..,
"Terimakasih Lida.."seruku memeluk tubuh Lida lagi. Kurasa aku akan menganggap Lida sebagai adikku sendiri.
_
_
_
Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder