Sosok pemarah itu menutup pintu setelah perdebatan panjang dengan todoroki.
BUK
BUK
BUK
bakugo sangat kesal, ia tidak mengerti kenapa todoroki sampai sekeras kepala itu berusaha membujuknya untuk mengunjungi deku.
Bakugo memegang kepalanya dan duduk dengan kasar di lantai.
Lantai yang dingin..
"Sial sial!!, kenapa aku harus memikirkan si sialan itu sih!!. """
_
_
Tak
Tak
"Kenapa , kau mau bertarung samaku?" tanya sosok pria remaja dengan angkuh.
Sosok pria lebih kecil datang, rambutnya seperti brokoli hijau yang berantakan. Sosok angkuh itu melihat orang yang menghampirinya dengan sinis.
Tubuhnya lemah , kurus dan kecil pikirnya. Itu lah pandangan sosok orang itu tentang dirinya.
Dia berjalan pelan mendekati bangku anak pemarah itu. Dengan badan gemetar dan sangat lemah.
Ditatapnya dengan kedua mata nya yang cukup besar dan berwarna hijau.
"A.. anu..kau bakugo kan?" tanya sosok kecil itu dengan suara nyaris tidak terdengar .
Bakugo memandangi anak itu dengan saksama kemudian menyeringai lebar..
"Ya, aku bakugo . Lalu kau siapa ?"
Sosok kecil itu memandangi bakugo dengan kedua matanya yang sedikit ketakutan.
"De..deku"
BRAK
Deku kecil segera terpental ke lantai. Kemudian memegangi pipinya yang baru saja dipukul sangat keras.
Bakugo berjalan dengan santai, seolah berkuasa. Kemudian menatap deku di bawahnya dengan tatapan iblis.
"Kalau bicara keras dikit . Dasar manusia lemah!!"
Pria kecil itu hanya memegangi pipinya dan perlahan gemetar. Biasanya orang yang dipukul bakugo akan menangis meminta maaf atau kencing celana.
Tetapi pria ini berbeda. Ia memang gemetar tetapi raut wajahnya sama sekali tidak menangis.
"Mau apa kau denganku!?. Katakan mau kupukul lagi??!" seru bakugo mengepal kan tangannya tepat di depan wajah anak malang itu.
_
_
Deku menatap sosok itu dengan rasa takut, ia memang mendengar kalau sosok bakugo adalah iblis.
Selalu menyiksa orang orang dan bertingkah angkuh.
Tidak ada yang disukai ataupun disayanginya, semuanya pasti terluka dan menghilang.
Tetapi kali ini ia benar benar membutuhkan bantuan bakugo. Kalaupun terpaksa dipukul. Deku sudah terbiasa untuk tidak menangis.
Belajar menerima segala yang ada, karena hidupnya memang sudah cukup berat dan membuat emosinya sedikit hilang.
Emosi sedih..
_
_
Buk
Bakugo memukul Deku pada dahinya, refleks deku segera memegang kepalanya yang mendadak pusing.
"Cepatlah bicara sialan. Lama banget!!"
"A..nu.., bisa tolong aku.." seru deku pelan. Nadanya sangat lembut seperti wanita.
Bakugo merasa sedikit merinding, tetapi akhirnya ia setuju karena dengan begitu ia akan bisa menagih imbalannya.
Srek.., bakugo mengulurkan tangan dengan senyum sinis.
"Ayo.."
"Iya" , seru deku sambil sedikit tersenyum lega ....dan muka memerah.
"Jangan senyum !!!"
_
_
Tak
Tak
Setelah puas memukuli penjahat itu, bakugo menghela nafas akhirnya ia bisa membully si anak lemah itu.
Selama ini ia bosan sekali ..., kenapa gak kepikiran membully orang ya,?
Lagipula aku lebih kuat dari mereka semua..
Tak
Tak
Langkah bakugo terhenti, diliriknya dalam diam ketika deku sedang mengambil sebuah tas lusuh dari preman itu.
Entah kenapa sosok pemarah dan arogan itu diam dan justru sedikit heran dengan sikap deku.
Deku mengenggam erat tas lusuh itu seolah barang berharga. Padahal tinggal dibuang saja.
Sosok lemah itu mengenggam erat tas itu dan wajahnya tersenyum riang.
Kesal!!
Entah kenapa bakugo kesal, kemudian berjalan menuju tempat deku.
Deku menoleh kearah bakugo , dan langsung berdiri. Padahal selama perkelahian deku jelas jelas terdiam seperti tikus pengecut disini..
Srek...
Bakugo terdiam saat sosok hijau itu memberikan sebuah makanan kepada bakugo dengan senyum malu malu diwajah nya.
"Terima kasih Bakugo, ini sarapan buatanku . Memang tidak mahal sih. Kuharap kau mau.."
Sosok deku yang lemah dan sasaran empuk dibully. Kini menatapnya sambil tersenyum senang.
"Sarapan mu?"
"Iya.., aku buat sendiri!!" seru deku kini menambah poin manis di pipinya.
_
_
_
Deg
Deg
Entah kenapa denyut jantung bakugo mulai berdetak agak cepat dari biasanya.
Bakugo mengalihkan pandangannya dan melihat deku yang asyik berceloteh.
Kadang kadang anak ini pemberani, yang biasanya dari tikus penakut dan tidak berdaya. Dan senyuman nya manis sekali.
Buk
Bakugo memukul perut deku hingga membuatnya jatuh kesakitan.. dan berusaha menyingkirkan perasaan aneh itu.
Bakugo menatap dalam diam.., siapa peduli. Tujuannya hanya satu?!
"Karena aku sudah membantumu, kau akan kubully. mengerti!!"
Deku hanya memegangi perutnya sambil bergetar.
"I..iya.."
"Bagus kalau gitu untuk pertama , kau harus temani aku pulang. Mengerti!!" seru bakugo berteriak di depan wajah deku.
Deku tersentak dan langsung mengiyakan. Bakugo tertawa senang dan pergi meninggalkan deku.
_
_
Awal pertemuan mereka..
_
_