Descargar la aplicación
5.21% THE BELOVED ONE / Chapter 23: AKU MENGUJI HATIMU (2)

Capítulo 23: AKU MENGUJI HATIMU (2)

Bagas menghela nafas,.. di angkatnya tangan Nicky salah satu, dan di letakkannya di dada Nicky, dan berkata " Jawabannya ada pada hatimu,...hanya hatimu yang bisa menjawabnya,... bisa percaya padaku atau tidak "

Nicky terdiam, bingung dengan hatinya, antara ingin bercerita atau tidak. Mata sayu Nicky berkabut, bibirnya bergetar,...

" Kamu tahu Gas,....aku sangat membencinya,.....dia tidak menyayangiku,..dia meninggalkanku,..." aku sangat ingin melupakannya,...." suara Nicky mulai tersendat menahan tangis, matanya sudah berkaca-kaca.

Bagas meraih pundak Nicky, di sandarkannya kepala Nicky di dadanya. punggung Nicky mulai berguncang, Nicky sudah tidak bisa menahan tangisnya.

" Aku tahu,...dia sangat jahat karena telah tega meninggalkanmu ,.... tapi apakah kamu yakin dia tidak menyayangimu,...?"

" Kalau dia memang menyayangiku, pasti dia tidak akan meninggalkanku Gas,... Nicky mengusap airmata nya dengan kasar.

" Siapa namanya Nick ...apakah kamu sudah bertanya padanya ...?"

Nicky mencoba menenangkan hatinya,...entah kenapa dia merasa yakin, dengan dia bercerita pada Bagas, beban resahnya akan berkurang.

" emmmm,,...aku tidak tahu namanya lengkapnya,...waktu itu dia kakak kelasku,...aku hanya mengetahuinya kalau panggilannya Aga,...jadi aku memanggilnya AGA, ...dan aku belum bisa bertanya padanya karena dari Aga meninggalkan aku, sampai sekarang aku belum bertemu dengannya ..." cerita Nicky merasa pedih.

" Apakah dia tampan,...?" goda Bagas,....hatinya begitu lega,....sangat lega,...apa yang di pikirkannya ternyata benar adanya ....jika Nicky adalah Aya nya.

Nicky melototkan matanya, geram dengan pertanyaan Bagas yang di luar topik, .. kenapa larinya ke tampan atau tidak nya Aga.

" Mana aku tahu dia tampan atau tidak,... aku sudah tidak pernah bertemu dengannya,... " jawab Nicky kesal.

" Maksudku Aga dulu,... menurutmu tampan atau tidak ..." apakah dia akan setampan aku jika dewasa, ..?" Bagas mengerlingkan matanya,...

Nicky memberikan ekspresi mau muntah, saat mendengar pertanyaan Bagas.

" Aku tidak tahu,.. mungkin memang tampan sepertimu... " yang aku ingat dengan jelas Aga dulu agak gendut , dengan pipinya yang cubby, perti anak mama gitu,.. " jelas Nicky terbawa masa lalunya.

Bagas tertawa lebar , hatinya bahagia, setidaknya Nicky mengakui kalau dia tampan.

Nicky geram melihat Bagas yang malah mentertawakannya. Di cubitnya perut Bagas dengan sangat keras.

" Rasain sakit tidak ,!" ketus suara Nicky. sambil melanjutkan cubitan berikutnya. Tapi dengan sigap Bagas menahan tangan Nicky.

" Sudah Nick, ..sakit nih perut aku, ..tega kamu yaa, .." Bagas mengaduh manja. Tangan Nicky dengan cepat menyikap baju bagas, di lihatnya perut pinggang Bagas, ada biru di sana. Dengan perasaan menyesal di usapnya perut yang sudah membiru itu dengan lembut , dan di tiupnya berlahan.

" SER " terasa rasa pedihnya cubitan Nicky langsung hilang entah ke mana,..malah sekarang berganti ada sesuatu yang bergejolak di dadanya. ingin di ciumnya lagi bibir tipis yang lagi meniup perutnya itu.

" Sudah Nick,..sudah gak sakit kok,...Bagas menutup kembali bajunya. " Sekarang katakan ada apa kamu mencari mama dan aku ," Bagas kembali serius.

" Emmmmm, ..aku mau minta ijin seminggu tidak kerja, aku mau pulkam besok pagi,.. " jelas Nicky.

Bagas terdiam seketika , kenapa di saat dia merasa bahagia dan lega karena Nicky adalah Aya nya,...sekarang Nicky memberi kabar jika dia akan pulang ke surabaya. Seminggu berarti dia tidak bisa melihat mata sayu Nicky, dan tidak bisa dekat-dekat dengannya, dan menemani hari-harinya. Ini pasti sangat berat baginya, Bagas tahu dia sudah sangat bergantung pada seorang Nicky.

" Kenapa harus seminggu Nick,... " Bagas tidak bisa menutupi kesedihannya.

" Seminggu tidak akan lama Gas,... " aku segera kembali kok,..." hibur Nicky.

" Aku ikut denganmu yaaa,... " kata Bagas serius.

" Noooooo, .." balas Nicky cepat,..." aku banyak urusan nanti Gas,..." Nicky tidak ingin di surabaya akan terjadi masalah jika Bagas ikut dengannya.

" Terus , siapa yang akan menemaniku dan menjagaku,... aku masih membutuhkanmu untuk terapi terkakhir nanti,..." Bagas merajuk

" Kan ada Genta Gas,....!" Nicky mulai di buat kesal dengan manjanya Bagas.

" Kalau begitu peluk aku sekarang, ..." sebagai perpisahan sementara kita,. ." jika kamu tidak mau memelukku , maka kamu aku pecat,..." ancam Bagas

Nicky makin kesal di buatnya. Sungguh jika Bagas memecatnya maka gaji yang besar akan hilang begitu saja. Nicky berpikir keras.

" Gini aja, sebagai gantinya pelukan , bagaimana kalau besok pagi kamu yang mengantarkan aku ke stasiun, .." Nego Nicky

Bagas menolak tegas, " Aku ingin di peluk sekarang dan aku yang mengantarkanmu besok,..." keputusan Bagas mutlak tak bisa di tolak Nicky.

" Baiklah, .." Akhirnya Nicky menyerah, " tapi dengan syarat kamu yang memelukku, .. hanya satu detik,... ingat satu detik tidak lebih,...atau tidak ada pelukan sama sekali, .!" lanjut Nicky dengan mata geram.

" Oke,.... " Bagas menjawab dengan santai,..... Bagas berdiri dengan menahan nyeri karena tidak memakai tongkatnya,...di tariknya tangan Nicky untuk ikut berdiri berhadapan dengan dirinya.

" Tutup matamu Nick,..."berat suara Bagas,..berbisik persis di telinga Nicky,..

Sekujur tubuh Nicky bergetar, hanya dengan mendengar beratnya suara Bagas,...Jantungnya mulai terusik,...suasana begitu hening, hanya terdengar deru nafas Nicky daN Bagas. Sungguh ini belum berada di pelukan Bagas, tapi Nicky sudah tidak mampu berdiri, kakinya terasa lunglai lemas.

Bagas mengamati wajah cantiK Nicky,..di selaminya apa yang ada di wajah Nicky. dari mata sayunya, hidungnya, bibirnya,....sungguh akan di ingat selama hidupnya. " Aku sangat mencintaimu Nick,...tidak ada wanita lain selain dirimu,....hanya kamu yang mampu menahan perasaanku sampai selama ini,...." batin Bagas penuh rindu. Di lingkarkannya keduatangannya di pinggang Nicky, di dekatkannya tubuh Nicky dekat tubuhnya sampai bersentuhan,...Nafas Bagas memburu ....di peluknnya tubuh Nicky erat, sangat erat ....serasa takkan bisa di lepasnya, Bagas tidak perduli jika Nicky menamparnya atau bahkan mendorongnya, Bagas siap akan hal itu, hati bagas hanya ingin tahu,...apakah Nicky juga merasakan hal yang sama, perasaan yang begitu dalam. Dalam pelukan Bagas, Nickypun tak mampu untuk melepaskan diri,....matanya masih terpejam, Nicky tak berani membuka matanya ...dia malu dengan dirinya sendiri, apa yang telah di ucapkannya tidak sesuai dengan hatinya. Ini tubuh begitu pasrah dalam pelukan Bagas, malah aliran darahnya mengalir begitu cepat, Merespon hangat di dalam pelukan Bagas.

" Sekarang bukalah matamu Nick ...." Bisikan Bagas semakin pelan terdengar di telinga Nicky. Berlahan Nicky membuka matanya, tepat dengan mata Bagas menatapnya dengan teduh. Senyum Bagas terlihat mengembang, Membuat Nicky tersadar dari terlenanya saat dalam pelukan Bagas.

" Hampir sepuluh menit,...aku memelukmu Nick,...dan itu sudah lebih dari satu detik ." ucap Bagas masih dengan bisikan dan senyuman nakal.

Nicky sangat malu di buatnya. Ingin marah tapi tidak berdaya,.....sungguh malam ini, Nicky sangat kesal dengan sikap Bagas yang menjatuhkannya dalam kegelisahan hati yag paling dalam.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C23
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión