Descargar la aplicación
42% Terjebak di Dunia Albheit / Chapter 20: CH.20 Tidak Terduga

Capítulo 20: CH.20 Tidak Terduga

Makan malam ini walau dengan begitu simpel membuatnya, tetapi ketika aku merasakan makanan itu di mulutku sendiri, aku menangis terharu. Ini rasa makanan yang sudah hilang selama bertahun-tahun karena hanya ratu Kioku yang bisa membuatnya.

Mungkin aku terlihat begitu aneh karena kenapa perasaanku selalu meluap-luap dan tidak bisa mengontrolnya, tetapi aku tahu pasti ini yang dialami oleh orang yang memiliki kepribadian lebih dari satu. Hampir semua orang tidak bisa mengontrolnya, kecuali ratu Kioku yang bahkan punya banyak kepribadian sekaligus tapi tetap tenang.

"Bagaimana nona? Aku lihat makanan ini sama persis dengan yang aku harapkan, tetapi aku tidak tahu rasanya sama atau tidak. Bolehkah aku coba sedikit?"

"Silahkan, aku tidak keberatan."

Semua yang dirasakan oleh ratu Kioku juga dirasakan olehku, begitu pun sebaliknya. Makanya ketika aku memakan masakanku ini, ratu Kioku merasa rindu dengan rasa masakan ini dan tadi menangis di dalam pikiranku. Itulah yang memberi dampak menangis kepadaku juga.

"Nona, benarkah kau pertama kali membuat Myeat Memorie ini? Ini rasa yang sudah hilang selama 30 tahun lebih!! Aku bahkan tidak bisa menyusun ulang rasa yang sama. Bagaimana nona melakukannya!?"

"Aku juga tidak tahu kenapa, tetapi ketika aku memasak ini, aku mencoba memahami perasaan yang dialami oleh ratu Kioku. Mungkin itulah yang mendasarinya."

Walau tidak pasti, tetapi aku tahu perasaanku yang tersambung dengan perasaan ratu Kioku membuatku bisa menyusun ulang rasa yang sama sehingga menjadi masakan ini. Rasa yang sudah mati selama 30 tahun lebih seolah bangkit kembali.

"Aku tidak begitu paham, tetapi makanan ini luar biasa. Tidak salah aku membiarkan nona masak di dapur ini. Namun setahuku tidak pernah ada yang membuat masakan Myeat Memorie selain diriku dan ratu Kioku, resepnya pun tidak ada yang tahu. Bagaimana nona bisa memasaknya bahkan belum pernah memakan makanan ini sebelumnya?"

Ahh tidak aku kelupaan karena terbawa situasi sehingga aku memasak mengikuti memori ratu Kioku. Err, sekarang bagaimana aku menjelaskannya coba. Umm… sebaiknya aku katakan saja faktanya deh, aku tidak mau berbohong. Lagipula cepat atau lambat semua orang akan tahu bahwa aku bisa berbicara dengan ratu Kioku.

"Err sebenarnya ini tidak masuk akal, tetapi aku membaca memori ratu Kioku dan mengetahui cara masaknya. Mungkin karena ratu Kioku ada dalam diriku, aku jadi bisa menyusun ulang rasa masakannya dan perasaan dalam masakannya."

"Tunggu, jadi nona mengatakan bahwa ratu Kioku itu sedang berada dalam dirimu!? Roh ratu Kioku masih hidup dan ada dalam dirimu!?"

"Begitulah, memang tidak bisa dipikirkan secara logis bagaimana. Namun anggap saja itu sudah jadi bagian ratu Kioku sebagai dewi."

Ah hari semakin malam saja, sebaiknya aku menyelesaikan makan malamku ini dan cepat bersiap-siap untuk besok karena aku sudah mulai ikuti pelajaran mulai besok. Besok juga aku harus ke ruang kepala sekolah untuk mengkonfirmasi beberapa hal.

"Aku sedikit mengerti, baiklah nikmati makan malammu nona."

"Terima kasih."

Malam yang begitu indah ini terlewat dengan cepat hanya dengan makan malam dan berjalan-jalan di dalam gedung akademi sebentar. Oh ya akademi ini berbeda dengan akademi atau sekolah lain yang ketika sudah sore atau malam tutup, akademi ini bahkan dibuka sampai tengah malam, istilahnya 24 jam dibuka. Hanya saja tentu tidak ada guru yang menjaga saat sore atau malam hari. Para guru pulang ke asramanya sendiri.

"Selamat pagi nona Fukoushi Keena."

"Selamat pagi kepala sekolah, jadi bagaimana? Apa yang harus aku lakukan di hari pertama ini?"

"Hmm, aku kemarin sudah memproseskan registrasi nona jadi hari ini nona tinggal masuk ke kelas saja. Karena nona sudah bisa menggunakan sihir dengan baik bahkan sihir milik nona sendiri, nona bebas mau masuk ke kelas tingkat bawah yaitu dari awal atau tingkat atas. Pindah-pindah kelas pun boleh, terserah nona."

Lagi-lagi aku diperlakukan berbeda oleh kepala sekolah. Umm… sebaiknya aku masuk kelas mana ya? Kalau masuk kelas bawah, aku hanya akan mempelajari mulai dari sihir dasar yang paling sering dipakai, kalau masuk kelas atas akan belajar sihir sulit yang dipakai untuk bertarung dan berperang.

Ketika aku sedang berpikir di ruang kepala sekolah itu, tiba-tiba sebuah ketukan memecah kosentrasiku untuk memikirkan keputusan ini. Seorang guru rupanya mengetuk pintu dan membukanya.

"Permisi kepala sekolah, ada seseorang mencari kepala sekolah."

"Seseorang? Siapa?"

"Erm, Duke Hoshisuji Kei dan Duchess Kiraibu Namitsu. Juga ada raja Koshiyu datang juga kemari."

"Oh suruh mereka masuk saja."

Tunggu, tunggu, kenapa mereka ada di sini? Konsentrasiku yang hilang kontrol semakin buyar saja yang ada. Bagaimana kalau mereka tahu bahwa aku juga murid di sini walau barusan masuk? Tidak-tidak, mereka pasti tidak sengaja kemari aku optimis saja. Padahal niatku untuk menjauhi mereka untuk sementara waktu.

"Selamat pagi kepala sekolah."

"Raja Koshiyu dan anak serta menantunya ya? Selamat pagi, ada apa ini datang kemari?"

"Niatnya tadi sih untuk berbicara sebentar tentang mendaftarkan cucuku dan mengobrol sebentar. Tidak kusangka aku datang ke sini akan menemui Keena juga."

Aduh… padahal aku duduk membelakangi mereka, bagaimana raja Koshiyu bisa tahu ini adalah aku? Hah~ kalau begini mau bagaimana lagi, walau sudah jadi dekat dengan mereka, aku tetap harus menyapa mereka.

"Koshiyu ya, ada Namitsu dan Kei-san. Bagaimana kalian bisa ada di sini?"

"Tadinya sih cuma mau mendaftarkan Tifa ke akademi walau masih muda, tidak menyangka kami mendapatimu di sini sedangkan kami mencarimu seharian kemarin."

Tunggu, mereka mencariku seharian kemarin? Err, aku kemarin kan langsung ke sini jadi tidak sempat pulang atau meninggalkan pesan. Tidak kusangka di waktu yang terburuk mereka mencariku sesuai perkataanku.

Kalau sudah begini mana bisa dihindari lagi, sudah pasti semua fakta akan terbuka dan terungkap. Tidak pernah kupikirkan bahwa fakta tentangku dan tentang ratu Kioku akan terbuka begitu cepatnya.

"Lho, raja Koshiyu dan keluarga kerajaan yang lain kenal dengan nona Fukoushi ini? Bahkan sampai memanggil dengan akrab begitu?"

"Sebenarnya kami baru kenal dengan dirinya, seorang gadis yang muncul dan aku temui saat sedang menyamar dan pergi ke perpustakaan. Ketika aku mendapatinya membaca buku di bagian sejarah, aku seperti melihat sosok Kioku dalam dirinya."

Mungkin perkataan raja Koshiyu sekarang ini benar, memang roh ratu Kioku sedang tinggal dalam diriku. Tidak mungkin raja Koshiyu menduga hal ini, bahkan buatku sendiri saja masih belum berhasil diproses dan diterima semua fakta dan kenyataan ini.

"Benarkah? Kalau begitu tujuan kita menemukan nona Fukoushi adalah tepat. Entah bagaimana nona Fukoushi memiliki kalung yang dimiliki ratu Kioku. Ketika aku melihat isinya, pedang Etaribun juga ada di situ."

"Tunggu, apa katamu? Keena punya kalung The Goddess Love milik Kioku. Keena, apa benar itu?"

"Walau aku enggan menyatakannya, tetapi itu memang benar. Ini kalungnya."

Aku mengeluarkan kalung itu dari dalam bajuku. Sebuah kalung yang begitu elegan dan menyimpan banyak barang berharga di dalamnya, juga kenangan dan memori yang tak terlupakan. Ketika raja Koshiyu melihat kalung itu, seketika air mata keluar dengan derasnya.

Dia yang hampir jatuh karena terkejut langsung dibantu oleh Namitsu dan suaminya. Memang rasanya campur aduk saat melihat kalung yang sudah menghilang selama 30 tahun dan itu milik istri tercintanya. Tidak pernah dia pikirkan kalung ini akan kembali pasti.

"Kalung itu… kalung itu adalah kalung Kioku. Bagaimana itu ada padamu? Bahkan ketika Kioku meninggal, kalung itu menghilang sekejap saja. Aku pikir kalung itu mengikat rohnya, jadi ketika mati kalung itu hilang juga. Namun aku sekarang melihat kalung yang hilang itu di depan mataku di leher orang yang mirip dengan Kioku."

"Aku tahu penjelasan ini tidak masuk akal, tetapi aku tahu Koshiyu adalah orang yang satu-satunya paham dan akan percaya dengan ceritaku. Ingat aku pernah bertanya di mana hutan Heiyu? Di situlah aku bertemu dengan rohnya tatap muka dan Kioku memberikan kalung ini kepadaku. Katanya aku adalah orang terpilih."

"Kioku… Kioku… Kioku masih ada! Tidak kusangka rohnya masih ada dan hidup walau tubuhnya mati. Itu, itu artinya aku bisa bertemu dengan rohnya!! Iya betul!"

"Sayang sekali Koshiyu, itu tidak sesuai ekspetasimu. Maaf mengecewakanmu, tetapi Kioku mengatakan sendiri kepadaku bahwa kau harus melepaskan dengan tulus kepergian Kioku. Aku pikir karena kau tidak rela, rohnya masih ada sampai sekarang."

Mungkin itu alasan paling masuk akalnya kenapa roh ratu Kioku masih ada di dunia ini dan belum pergi ke dunia akhirat. Secara tidak sengaja ketidakrelaan raja Koshiyu terhadap hal yang terjadi kepada ratu Kioku membuat roh ratu Kioku terikat dan tidak bisa pergi.

Memang sulit, bahkan sangat sulit melupakan orang yang kita cintai bahkan dengan cepatnya pergi. Namun suatu saat kita harus melupakan rasa sakit itu, bukan orangnya. Kalau kita melupakan rasa sakitnya, maka kita akan merasa lega walau orang itu sudah tiada.

"Tidak… aku ingin bertemu Kioku…. Kioku, tunjukkan dirimu kepadaku. Kenapa kau tidak mau muncul di hadapanku?"

"Sudah aku beri tahu Koshiyu, Kioku tidak akan menemuimu karena dirimu terlalu terikat dengan dirinya. Kioku memberi pesan kepadaku untuk membuatmu terlepas dari dirinya. Rilekslah, dirimu juga sudah tidak muda lagi, jangan seperti anak kecil."

Ucapan yang keluar dari mulutku secara tidak langsung dipengaruhi oleh ratu Kioku yang ada dalam diriku. Dampaknya, apa yang dipikirkan oleh ratu Kioku mempengaruhi pikiranku dan ucapan yang aku keluarkan.

"Berikan Kioku milikku kepadaku…."

[Keena, bolehkah aku meminjam tubuhmu untuk sementara waktu? Kalau sudah begini tidak ada yang bisa menghentikan dirinya.]

'Aku sih tidak mempermasalahkannya, tetapi bukannya sebaiknya Kioku tidak ikut campur? Yang ada nanti Koshiyu akan semakin terikat dan tidak bisa melepaskanmu.'

Yang aku khawatirkan adalah raja Koshiyu semakin terikat dengan ratu Kioku walau dalam tubuhku saja. Apalagi diriku yang mirip dengan ratu Kioku akan membuat seolah ratu Kioku hidup kembali.

[Tidak apa, biarkan aku menyelesaikan ini.]

'Baiklah kalau itu mau Kioku, silahkan.'


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C20
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión