Mereka turun ke lantai bawah, bersama-sama naik lift, Figo paling belakang, Zalfa tengah dan Dewan berada di dekat tombol-tombol itu. Kedua teman Zalfa merasa ada yang berbeda. Tapi, Figo dan Dewan belum menyadarinya itu apa.
"Kalian gak pergi ke kamar dulu gitu, gak ada yang mau dibawa emang?" tanya Zalfa. Karena ternyata lantai yang dipilih oleh Dewan adalah langsung ke lantai bawah.
"Enggak, yang penting handphone, sama dompet udah dibawa."
Zalfa mengangguk mengiyakan ucapan Figo, memang yang paling penting itu adalah handphone dan dompet, di dalam tasnya saja cuma ada dua barang itu, yang penting dia sudah memakai jaket.
Dewan diam. Dia sibuk dengan handphonenya, entah sedang apa. Karena tidak mungkin jika sedang menghubungi pacar, Dewan kan tahu sendiri lah kalian.
Setelah turun, barulah Figo sadar satu hal. Dia yakin kali ini, bahwa dia tidak salah nilai.