Descargar la aplicación
10.22% Takdir Istri Bayaran / Chapter 27: Tekad yang kuat

Capítulo 27: Tekad yang kuat

Tanpa terduga foto terbaru pun kembali tersebar di sosial media. Masih belum membuat Bianca dan Nick sadar. Keduanya pun tiba di sebuah pantai demi bisa menenangkan diri dan membicarakan hal penting. Sedari tadi Nick tidak terlalu memperhatikan wajahnya Bianca. Sampai akhirnya Nick menyadari mata sembab yang jelas-jelas membuat Nick sangat yakin jika Bianca baru saja menangis.

"Kita sebaiknya duduk saja di sini," ucap Bianca di saat ia melihat ada batu besar yang cocok untuk mereka duduki. Pandangan luas jauh ke depan, melihat pemandangan indah laut membuat pikiran sedikit lega.

"Memangnya kenapa sampai kamu tidak mau untuk menjawab teleponku tadi, Bianca? Dan apa kamu baru saja menangis? Katakan dengan jujur karena aku tidak ingin dibohongi," tanya Nick dalam kekhawatirannya yang terlihat begitu jelas, bahkan Nick sampai menghapus sisa air mata di pipinya Bianca.

"Aku tidak menangis, dan aku tidak tahu ternyata masalah ini semakin rumit, dan jujur saja, Nick. Apa sebaiknya kita saling menjauh? Aku hanya tidak ingin Andien semakin salah paham denganku. Lihatlah sekarang kabar terbaru tentang kita semakin tersebar, bahkan orang-orang sampai percaya tanpa adanya bukti yang jelas. Belum lagi jika sampai Benny tahu, tapi aku tidak yakin dia akan peduli. Sebab, sampai detik ini pun Benny tidak menghubungiku setelah dia menurunkan aku di tengah jalan," ucap Bianca dengan permintaannya.

"Tega sekali dia berbuat seperti itu denganmu, Bianca. Harusnya Benny tidak melakukan semua itu hanya karena dia salah paham dengan kita. Tapi, Bianca, kenapa kita harus saling menjauh hanya karena Andien? Kamu tidak lupakan kalau aku dengan Andien sudah lama berpisah? Lagipula kamu hanya menjalan hubungan tidak lama, dan sejak awal aku tidak menyukainya melainkan aku hanya kasihan karena dia selalu mendekatiku. Jangan korbankan perasaanmu demi orang lain, Bianca. Memangnya kamu bisa menjauh dariku jika persoalan mu saja berat seperti ini? Aku tidak akan tenang, dan begitupun dengan Rey," sahut Nick dengan menatap wajahnya Bianca begitu lama, meskipun Bianca sendiri menatap kearah lain.

"Tapi, Nick, aku sudah berjanji kepada Andien kalau aku akan menjauh darimu, dan hari ini aku memilih untuk pergi dari tempat tinggalnya karena aku lihat sikap Andien mulai berbeda denganku. Jadi, aku pikir sebaiknya kita saling menjauh, Nick," pinta Bianca yang terlihat jelas di raut wajahnya tidak menginginkan hal itu terjadi.

Matanya yang sayu, membuat Bianca terlihat menahan kesedihannya. Di kala mengingat jika harus menghadapi semuanya ini sendirian tentunya akan membuatnya tidak yakin bisa melalui semau itu dengan mudah. Bianca sadar sikapnya Nick semakin hari, semakin terlihat membaik dan bertanggung jawab terutama dari tutur katanya yang mulai lemah lembut. Hal itu semakin membuat Bianca tidak ingin menjauhi sahabatnya itu, sebab dia hanya memiliki Nick tempat menceritakan semua masalahnya.

Berbeda dengan Nick, yang langsung membantah permintaan dari Bianca. Ia berpikir jika semua itu sudah sangat berlebihan, terutama sampai harus saling berjauhan.

"Tidak, Bianca. Tidak seharusnya kita saling menjauh karena bagaimanapun juga aku tidak ada hubungannya dengan Andien. Semuanya sudah berlalu, jadi jangan pikirkan tentang Andien. Sebaiknya sekarang kamu pikirkan masalahmu dengan Pak Benny, dia pasti juga sudah tahu masalah ini. Apa kamu mau aku membantumu untuk membicarakan semua kesalahpahaman yang terjadi? Aku takut gaji mu di potong hanya karena masalah kemarin. Tapi, jika kamu memiliki niat untuk segera lepas dari Pak Benny, aku akan siap membantumu dengan cepat. Aku juga mau kamu bisa terbebas dari pria itu."

Bianca pun menjawab dengan cepat menggelengkan kepalanya, ia lalu berkata. "Tidak bisa, Nick. Aku takut kamu jadi sasaran tempat pelampiasan amarahnya. Lagipula aku juga merasa bersalah kalau selalu membuatmu terluka karena ku. Sekarang itu yang terpenting bagaimana kita bisa menghapus semua tuduhan buruk itu tentang kita berdua? Aku takutnya orang-orang akan semakin berpikir yang tidak-tidak, dan parahnya lagi itu akan berdampak dengan pekerjaan kita nanti. Bagaimana jika kamu dipecat? Aku juga merasa bersalah."

"Sekarang aku juga bingung dengan perihal foto-foto yang sudah tersebar sekarang. Mereka hanya bisa melihat apa yang terlihat di luar tanpa mengetahui yang sebenarnya. Tapi, Bianca. Apa sebaiknya aku meminta Andien untuk mengklarifikasi semua ini? Karena hanya dia yang bisa melakukan semua itu, dan aku merasa curiga kalau dia yang sudah mengambil foto-foto kita. Sebab, tidak ada orang lain yang tahu kalau aku dulu pernah memiliki hubungan dengan Andien kecuali Rey. Tapi, tidak mungkin kakak kandungku tega untuk melakukan semua ini apalagi sampai harus menyangkut dirimu. Tentunya dia juga tidak akan tega," sahut Nicky yang sama-sama dalam kebingungan.

"Aku juga awalnya berpikir jika Andien yang sudah melakukan semua ini, sampai-sampai membuatku bertanya langsung, tapi dia bilang bahwa dia tidak tahu. Justru dia menyalahkan kita berdua karena tega meninggalkan dia sendiri, dan aku juga sudah meminta dia untuk melakukan seperti yang kamu bilang, Nick. Sepertinya dia tidak mau karena jelas-jelas dia menolak secara halus, bahkan saat pergi kerja, Andien langsung pergi tanpa mengatakan apapun padaku. Akan tetapi, coba kamu tanya mungkin jika kamu yang meminta dia akan luluh," ujar Bianca dengan ide mereka.

"Meskipun aku tidak yakin kalau Andien akan mau, tapi aku akan mencobanya. Bianca, kamu tenang saja kita berdua akan berusaha membuat semua pemikiran buruk orang lain tentang kita akan segera menghilang. Yakinlah bahwa tidak selamanya perkataan bodoh mereka akan terus berlangsung. Tapi, ngomong-ngomong aku sejak tadi belum melihat ponselku. Apa jangan-jangan ada kabar baru? Sebaiknya aku lihat sekarang," ucap Nick dengan begitu percaya dirinya, dan seraya ia mengambil ponselnya.

"Iya aku juga akan melihat."

Saat jalan keluar sudah ada di depan mata, namun tiba-tiba sebuah rekaman yang dengan sengaja mengambil video ketika mereka sedang berada di depan lampu merah. Terlihat jelas wajah dari keduanya, dan banyak komentar miris yang kembali menghujat keduanya. Terus-menerus namanya Andien dibesarkan oleh semua orang yang melihat rekaman tersebut, hanya perihal dia menjadi objek atas perselingkuhan yang jelas-jelas tidak pernah Nick dan Bianca lakukan. Sontak saja membuat mereka benar-benar tidak mengira jika gerak-gerik mereka pun tetap di perhatikan.

"Lihatlah sekarang, bahkan semakin kita diam mereka semakin seenaknya saja. Tanpa tahu bukti yang sebenarnya, dan langsung menyebarkan fitnah yang sebenarnya tidak kita lakukan, tapi sebentar, Bianca. Pak Benny juga ikut berkomentar di sini, dia mengatakan bahwa membuat malu perusahaan. Itu artinya Benny sudah tahu, dan ikut terpancing dengan semua berita hoax ini. Bianca, memang sebaiknya aku ingin meminta kepada Andien mengklarifikasi semua ini. Aku takut namamu akan semakin terlihat buruk di mata semua orang, dan tentunya kepada Benny, dia sudah menjadi suamimu. Aku rasa memang kita harus bergerak, dan kamu coba uji untuk mengatakan yang sesungguhnya kepada Benny. Aku yakin dia akan mengerti," jelas Nicky dengan tekadnya yang sudah bulat.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C27
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión