Capítulo 286: Rujak Di Malam Hari

Warung pinggir Jalan

Kata orang kalau ngidam tidak terpenuhi maka anaknya ileran. Dari sana Ghava berpatokan untuk menuruti semua keinginan, sementara Ghani sebagai kakak baik menawarkan adiknya sate ayam, siapa tahu saja mau mencicipi juga dan takut anak Riana nanti ngiler.

"Ghav kamu mau sate ayam?"

"Tidak, aku berasa mual lihat sate ayam," sahut Ghava ketus.

Mendengkus kasar mendengar sahutan adiknya, Ghani melirik Riana yang sesekali membersihkan bibir adiknya yang makan belepotan. "Untung bukan aku yang mengidam, bagaimana kalau keinginanku tidak bisa kamu turuti, Sayang?" gumamnya kepada sang istri.

"Entahlah. Aku baru tahu kalau ada suami yang ngidam, tapi kata mami sih memang begitu," jelas Jasmin.

"Aku juga pernah dengar, tapi tidak tahu kalau sampai seaneh ini," timpal Riana saat mendengar dua iparnya berbisik.

"Kalian ngatain aku aneh?" sindir Ghava.

"Em ...." Ghani dan Jasmin bingung mau menyahuti apa, sementara Riana hanya terkekeh sambil mengiyakan.