Capítulo 165: Detektif L

Toko wig di sudut kota Tokyo laku keras hari ini. Orang-orang mengantri sampai meluber ke jalanan.

Sejalan dengan itu, salon-salon mendadak sepi. Tentu saja begitu. Kalau sudah botak, mau apa lagi yang dipotong?

Gadis-gadis kecil menangis di jalanan. Mereka sakit hati karena diejek bocah laki-laki yang merupakan teman sekelas mereka sendiri. Laki-laki sih santai saja mau botak secemerlang apapun. Tapi, bagi perempuan, kebotakan itu benar-benar masalah besar.

Sama seperti pria berkumis yang tiba-tiba kehilangan kumisnya.

Lev menganalisis jalanan sekitar. Berpikir tentang masalah ini sekaligus mencari si pengguna kekuatan aneh.

(Apa dia ada di jalan? Apa dia ada di rumah? Apa dia beli wig?)

Orang-orang tetiba mendekati Lev ketika mereka melihat dirinya. Mereka terkejut dengan penampilan Lev yang masih mempunyai rambut.

"Hei, kenapa rambutmu masih ada?"

"Siapa namamu?"

Lev tidak bisa menjawab.

Jika ia mengeluarkan suara, kemampuan analisisnya akan kembali berkurang.