Setelah peti dimasukkan, beberapa orang yang membawanya tadi perlahan memasukkan tanah ke dalam lubang itu. Aku menatap Papa untuk bertanya, tetapi aku melihat Papa dan Mama sedang menangis. Terlihat Mama tengah menyandarkan kepala di bahu Papa. Tiba-tiba saja langit ikut menangis, baju yang kami pakai sudah hampir basah. Ku lihat beberapa orang lain mengangkat sebuah batu besar berbentuk sedikit aneh dengan nama Nyonya Evelien di sana. Kemudian mereka menaruhnya di atas lubang yang hampir tertutup tanah. Bagian paling bawah batu besar aneh itu ditutupi oleh tanah hingga pada akhirnya, lubang di depanku tadi kini sudah tertutup sepenuhnya oleh tanah.