"Holland, Marysa! Kuenya sudah jadi," ucap Mama sembari menghampiri kami. Ku lihat Mama membawa sebuah nampan berisikan satu piring kue buatannya dan dua gelas susu putih. Lalu Mama menaruhnya di atas meja. Tentu aku dan Marysa menghampiri Mama.
"Aku mau kue!" teriak Marysa. Marysa duduk di kursi, aku pun duduk di sampingnya. Lalu kami memakan kue buatan Mama.
"Hhhmm … Kue ini sangat enak Nyonya, bolehkah aku meminta lagi?"
Marysa memuji kue buatan Mama dan ia meminta lagi, mendengar hal itu membuat aku ingin mengejeknya.
Aku berkata, "Huuu …, kau ini, Mary. Selalu saja ingin menambah kuenya. Jika terlalu banyak memakan kue, perutmu akan cepat membesar dan kau akan terlihat jelek!"
Ia terlihat kesal, terlihat dari raut wajahnya. "Mengapa kau selalu mengejekku, Holland?" tanya Marysa.
"Kau memang pantas diejek, Marysa," jawabku.
"Kau selalu saja seperti itu, aku kan ...."