Satu demi satu orang-orang terpenting dalam hidupku pergi. Neti telah memilih jalannya, sekarang giliran Santi yang akan menempuh jalan kehidupan barunya dan berencana melanjutkan ke jenjang kuliah yang mesti sudah seharus dan sepantasnya dia jalani.
"Terima Kasih, ya, sahabat-sahabat terbaikku. Tanpa kalian, mungkin aku sudah stres tingkat dewa. O iya, aku punya sebuah kabar baik untuk kalian semua." Setelah itu lalu ia diam sejenak, bibirnya tersenyum. "Bambang..." ucapnya terdengar samar. Santi mengenang bagaimana susahnya dia mengalihkan perhatiannya dari Bambang, lelaki yang telah membuatnya jatuh sepenuh hati.
"Bambang? Dia kenapa?" Tanyaku. "Bukan, bukan... bukan itu kabar baiknya yang ku maksud." Santi cepat-cepat mengembalikan suasana. Ia salah tingkah.
"Jadi... kabar baiknya apa donk?" Doli semakin penasaran dan spontan memecahkan lingkaran lamunan di kepala Santi.
Santi malah tersenyum. Terlihat mencurigakan.