"Sepertinya .... kau benar-benar sudah tidak membutuhkanku lagi.." ucap Vanessa getir, wajahnya menempel pada bahu Hans yang tampak sedang berkonsentrasi melihat ke layar komputer didepannya. "Penyanyi itu sangat lihai juga..., bahkan bisa langsung mendepak Anita dengan sekejap mata, bukankah begitu ?" ujar Vanessa pelan, sengaja berbicara dengan nada provocative, matanya terlihat memperhatikan reaksi Hans dengan seksama, seakan sedang meyakinkan sesuatu.
"Kau butuh berapa ?" kata Hans lugas, sorot matanya tidak beranjak dari layar komputernya. jelas ia merasa tidak nyaman dengan kata-kata Vanessa.
"Jangan bicara begitu... aku betul-betul merindukanmu .... tidak ada magsud lainnya" ujung jari Vanessa merayap lembut, menyentuh dagu kasar Hans yang mulai ditumbuhi bakal jenggot.
"Baiklah..." jawab Hans datar, ia langsung menepis tangan Vanessa dari wajahnya.