Dalam sekejap mata, Hans telah berhasil melucuti bagian atas baju Anita, Hans menghujani Anita dengan ciuman panas diseluruh wajahnya, gerakannya buas dan kasar, Anita merasakan bibirnya bagai remuk oleh ciuman beringas itu, Hans seolah tidak ingin memberi kesempatan padanya untuk menarik nafas, "Ugh ....", Wajah cantik Anita tampak memerah karena kekurangan oksigen, ia merasa tidak bisa bernafas, dengan sekuat tenaga ia mendorong dada Hans yang menghimpitnya sangat kuat, namun usahanya itu bagai sia-sia belaka, dada pria didepannya itu sangat kokoh bagaikan dinding besi,