"Aku yakin, kamu pasti udah ngasih semua uangnya sama Rani. Iya kan?"
Mira sedang asyik berteleponan dengan Dika. Wanita itu yakin kalau Dika sudah menyerahkan uang itu pada Rani, karena memang tujuannya untuk membuat sang Ibu merasa bahagia serta memenuhi kebutuhan hidup.
"Ya, emangnya kenapa sih?" sahut Dika di telepon terdengar sewot.
"Ya, gak apa-apa, Sayang. Malah bagus kan. Aku jadinya tambah akrab sama ibu kamu."
"Apa sih, Mir!"
Mira terbahak-bahak mendengar jawaban Dika. Ia senang karena pria itu mau menerima uang darinya. Dalam urusan uang, Dika tak munafik sama sekali karena memang ia sedang membutuhkannya.
"Kapan ya aku ketemu sama ibu kamu lagi."
Mira ingin sekali bertemu dengan Rani dan akrab dengan wanita itu. Ia terus membujuk Dika agar sang kekasih mau menerimanya di rumah.
"Gak usah ketemu sama Ibu lagi. Buat apa sih?"