Capítulo 10: 15. Meeting
Heaven Restaurant, Jln. Panderman, JAKARTA.
"Terimakasih atas kerja samanya!" Kalan menyalami klien barunya, ia tersenyum puas karena meeting pagi ini berjalan lancar. Tidak perduli itu hal kecil atau besar, sukses tetaplah sukses. Kalan tidak pernah gagal untuk masalah apapun.
"Sama sama, Pak Kalan. Saya merasa terhormat karena bisa bekerja sama dengan perusahaan besar seperti SECRET IT. Saya berharap, kerja sama kita bisa berjalan lancar," ujar Raditya, pemilik perusahaan katering makanan.
"Saya akan pastikan hal itu," ujar Kalan dengan tingkat kepercayaannya yang tinggi.
Kalan akan bekerja sama dengan perusahaan katering makanan untuk memasok makanan di gedung Key East. Kalan berniat membangun area tempat makan yang bisa di gunakan oleh seluruh pegawai Key East. Sehingga ada dua kantin di dalam gedung dan pegawai tidak perlu antri lagi. Di tambah beberapa kafe dan rastaurant, membuat pegawai tak perlu keluar gedung untuk mengenyangkan perut.
Waktu adalah uang. Itu salah satu prinsip Kalan yang ia terapkan sampai sekarang.
"Kalau begitu, saya permisi dulu, Pak Kalan." Raditya pamit pergi.
"Kita kembali ke kantor?" tanya Biru yang hari ini ikut meeting bersama dengan Kalan. Pria itu tengah merapikan kontrak kerjasama dengan Perusahaan Green Catering.
"Aku ingin membahas sesuatu dengamu. Kita membahasnya di tempat lain sekaligus makan siang," jawab Kalan seraya sibuk dengan ponselnya. Ia sedang membalas pesan untuk calon istrinya. Mengatakan jika ia sudah selesai meeting dengan klien dan akan pergi ke djurnal kafe untuk membahas sesuatu dengan Biru.
"Baiklah." Biru mengangguk setuju. Ia sudah selesai merapikan barang.
Mereka keluar rastaurant setelah membayar, masuk ke dalam mobil dan kendaraan beroda empat itu melaju pelan meninggalkan halaman parkir Restaurant Heaven. Biru menyerir mobilnya dalam diam sementara Kalan tengah mengecek ponselnya.
"Kita mau makan dimana?" tanya Biru menoleh ke arah Kalan.
"Djurnal Cafe," jawab Kalan tanpa menoleh ke arah Biru karena ia tengah sibuk mengecek saham perusahaan Adhyasta Groub.
Sekalipun Kalan hanya mengurus Secret IT saja, ia tetap memantau perkembangan dari Adhyasta Groub. Setiap sebulan sekali ia harus meeting dengan dewan petinggi untuk membahas kelangsungan Adhyasta Groub kedepannya. Baik itu sebagai CEO dari Secret IT atau pun sebagai putra dari CEO Adhyasta Groub.
Kecepatan mobil semakin bertambah, ferari itu meluncur membelah jalanan yang cukup sepi. Maklum saja karena jam makan siang masih cukup lama. Kalan ingin membahas sesuatu yang penting terkait kasus baru yang sedang di tangani oleh Tim Secret IT. TAk butuh waktu lama untuk mereka sampai di tempat tujuan.
*****
Jangan lupa guys! Komen dan juga kasih review yaa..
Jangan lupa mampir ke cerita saya yang lainnya.
1. Not a CLassic Wedding
2. Jodoh [Aku yang Memilihmu], Partner In Crime [Sequel Jodoh [Aku yang Memilihmu]]
3. Black Tears
4. Selingkuhan
5. Merakit Perasaan
6. Cinderella Scandal's : I'am CEO, Bitch!
7. CEO Scandal's : Married with Benefit
Dukung terus anak anak saya yaa....
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semuanya yang sudah mengikuti cerita ini sampai sejauh ini. Nunggu upnya luama banget, jangan lupa tab love terus komen ya guys. Biar anak saya rankingnya semakin naik. Saya jadi tambah semangat buat nulis kalau rangkingnya naik. wkwkwkwk
PYE! PYE!
Note : Saya akan lebih sering up lagi lho, stay tune....
Regalos
-- Regalo
recibido Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder