Capítulo 224: Hati yang remuk II

***

Pov Gita

"Yakin nih lu gak akan motong ucapanku lagi,?" tanyaku sedikit memastikan. Bisa-bisa sebelum gue mau lanjut cerita nanti di potong lagi sama Layinah.

Jujur gue agak sebel sih sama orang yang saat gue lagi bicara langsung di potong begitu aja. Ibaratnya kalau kita mau cerita yang awalnya sangat semangat hanya karena di potong jadi males buat cerita.

"Yakin kok, Git, gue janji dah." Layinah mengakat kedua jarinya sebagai tanda kesepakatan.

"Eum... baiklah kalau gitu, gue lanjut lagi ceritanya. Jadi gini Inn...," saat gue hendak melanjutkan ceritanya eh ada gangguan lagi.

"Permisi, Kak, maaf menganggu sebentar. Ini minumannya selamat menikmati." pelayan menaruh minuman pada meja kita.

Yaps! Betul sekali kali ini yang mengganggu gue melanjutkan cerita adalah Mbak pelayan. Ingin gue memarahi Mbaknya tapi mau gimana lagi pesanan kita emang udah jadi masa mau gue tolak.