Prolog
Dikisahkan seorang pemuda yang berkelahiran tanah Melayuk, bernama Ali Rasyid. Dia adalah seorang pemuda yang sederhana dan ganteng, kehidupannya yang dilaluinya cukup panjang dan penuh lika liku kepedihan yang mendalam, dan dia juga seorang yatim piatu ditinggal ibu dan ayahnya diusia 19 tahun. Orang tua nya mengalami kecelakaan saat berkerja di perusahaan pupuk padi. walaupun begitu dia selalu tabah dan semangat menantang kehidupannya yang dengan mudah menjatuhkannya.
Hingga dia berpikir "Tuhan, Aku bosan hidup di dunia ini!" dengan perasaan yang bercampur aduk
Tak sampai sehari penuh, dia mencoba berpikir bagaimana caranya agar dia dapat hidup enak ataupun berubah dari kebiasaannya,tapi pada akhirnya dia pun menyerah untuk berpikir tentang kehidupannya.
Sore pun telah datang, Ali pun pergi untuk bekerja paruh baya untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai pemulung barang bekas. Sambil mengangkat tong diatas punggung nya Ali pun berjalan sambil menulusuri setiap jalan yang dilewatinya. Setelah 1 jam lebih Ali menelusuri jalan yang dilewati nya tapi tak satupun barang yang dapat dipungutnya.
Ali pun berkata dalam hati nya "Ahh sial, malam hamper tiba tapi tak satupun barang bisa ku punggut" sambil ingin menendang batu yang ada didepan jalannya. Tetapi saat dia hendak menendang batunya tanpa sadar dia melihat batu tersebut mengeluarkan cahaya biru keemasan yang redup. Ali pun penasaran dengan batu tersebut lalu mengambilnya dan memeriksanya,agar hati penasarannya hilang. Saat batu tesebut telah diangkat oleh Ali lalu dia melihat lubang kecil yang ada dibadan batu tesebut,sungguh terkejut Ali saat melihat lubang batu tersebut, dia melihat semacam lorong yang dipenuhi warna biru keemasan bagaikan pancaran Aurora diatas langit. Setiap dinding lorong yang ada didalam batu seakan akan bergerak tak beraturan.
Ali sangat terkejut seraya berkata "ohh tuhannn… Apakah ini? Bagaimana mungkin batu sekecil ini bisa seperti itu?" sambil menggengam kuat batu tersebut .
Ali pun pulang sambil menggengam kuat batu tersebut. Setelah 12 menit setelahnya akhirnya Ali sampai ke kediaman nya yang sederhana, tanpa basa-basi Ali lari kedalam pintu rumahnya lalu menutup dengan kuat, Padahal kebiasaan Ali adalah sebelum masuk ke rumah dia akan membereskan semua bawaannya, walaupun terkadang bawaannya cuman sedikit ke dalam gudang kecil dibelakang rumah.
Didalam rumah, Ali masih mengenggam batu tersebut, sambil berjalan tanpa sadar dia berhadapan dengan cermin rusak yang ada di rumahnya. Dengan terkejutnya Ali mendengar suara dari Batu tersebut, tanpa sadar batu tesebut jatuh dari tangannya.
Batu itu berkata "Hai bani Manusia!!! Mau kah kau, kutawarkan suatu keajaiban yang tidak pernah terlintas dalam pikiran dan tak pernah bisa diraih dengan cara yang mudah?" Dengan suara yang lantang dan keras.
Ali pun menjawab dengan ragu nya, tanpa dia sadari meng-iyakan semua perkataannya sang batu. Ali berkata sambil menutup mata karena ketakutan "tuan batu kalo benar perkataan mu itu, saya mau dan tentu saya akan membayarnya dengan usaha saya nanti" Ali berkata sambil ketakutan dan memandang kearah batu.
Tanpa basa-basi Batu misterius ketawa sambil berkata "hahahhahaha, tentu saja. Tidak ada yang gratis di dunia ini…" seketika batu yang tadi nya cahaya redup menjadi terang dan warna berubah dari biru keemasan menjadi cahaya merah bagaikan darah kental yang mengalir, cahaya nya membuat mata Ali menjadi silau.
Ali berkata sambil menutup mata nya karena kesilau cahaya sang batu "Wahaaaaiii batu misterius apa yang engkau lakukan?"
Batu Misterius itu menjawab "Berikan setetes darahmu untukku, cepatttt!!!" dengan nada yang memerintah…..
Saking takut nya Ali bergegas ke luar dari pintu rumahnya dan tidak sengaja menabrak pintu rumah nya yang terbuat dari besi berkarat, seketika bahu Ali pun berdarah…
Spontan sang Batu Misterius tersebut memanggil Ali dengan nada yang kasar "Hai manusia bodoh, kemari dan berikan darah mu, akan kuizinkan kau memiliki kekuatan ku sepenuhnya"
Karena Ali merasakan ketakutan akan ancaman dari si batu, Ali pun menghampiri sibatu dan mencolek sedikit darah yang keluar dibahu kanannya, lalu Ali mengambil Batu misterius yang tergeletak ditanah, dan mengoleskan darahnya pada batu tersebut...
Sang batu misterius itu berkata "kontrak mu dan aku, telah berhasil dibuat.. sekarang lihat kedepan sana" Ali pun melihat kearah yang dimaksud oleh sibatu. Arah tersebut pas didepan pintu rumah nya si Ali. Dan tiba-tiba terjadilah retakkan retakkan, seakan akan yang dipandang oleh Ali adalah gelas yang mulai retak sedikit demi sedikit. Setiap celah retakkan terpancar cahaya emas yang sangat terang, retakkan itu semakin membesar hingga terbentuk sebuah lorong berwarna emas terang.
Dan Disinilah Cerita Ali Rasyid Sang Penghancur Dimensi dimulai :) :)