Descargar la aplicación
19.5% Salju Di Korea / Chapter 47: Bab 47 Kembali Ke Kampus

Capítulo 47: Bab 47 Kembali Ke Kampus

Malam yang sepi, hening berhias sinar bulan dan bintang menemani tidur malam semua anggota dengan mimpi-mimpinya. Hingga pagi telah datang dengan sinar mentari pagi menggantikan sinar bulan di malam hari.

Satu persatu anggota hiking terbangun dari tidurnya semalam dan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Sedangkan tim panitia dari divisi konsumsi sedang menyiapkan masakan untuk sarapan pagi para anggotanya.

Perlahan matahari mulai meninggi, suara peluit tanda waktu sarapan pagi telah tiba. Semua anggota rombongan satu persatu datang ke tempat dapur umum dari panitia dan berbaris membentuk antrian untuk mendapatkan jatah rangsum sarapan pagi dari panitia.

Sepiring nasi lengkap dengan lauk-pauk serta sayuran ditambah dengan segelas susu menjadi menu makanan yang istimewa di pagi itu. Mereka mencari tempat dimana saja asal nyaman untuk menikmati makan pagi itu.

Usai sarapan pagi mereka berkumpul di tengah lapang tidak jauh dari tenda sesuai anjuran dari panitia karena ada pengarahan berkenaan dengan telah usainya kegiatan haiking mereka. Ketua panitia berdiri di tengah-tengah mereka dan menyampaikan sesuatu untuk mereka.

"Assalamualaikum. Selamat pagi rekan-rekan semua. Sebelum kita beranjak pulang pagi ini ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada rekan-rekan semua. Pertama, Saya ucapkan terima kasih kepada semua rekan-rekan semua atas partisipasinya mengikuti kegiatan ini dengan baik terlebih kepada semua rekan-rekan panitia yang telah memberikan loyalitas dan tanggung jawabnya kepada kita semua sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar.

"Yang ke dua Kami dari panitia jika ada kekurangan dan kesalahan selama kami memandu rekan-rekan semua dari awal sampai akhir nanti mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan yang terakhir Pagi ini mungkin bekal kita sudah habis, untuk itu nanti sebagai ganti makan siang semua akan dapat jatah roti dari panitia. Selain itu semua anggota dilarang mampir ke tempat lain, warung atau ke rumah teman misalnya. Mungkin sementara ini sudah cukup yang saya sampaikan, barangkali ada yang mau ditanyakan?" Kata ketua panitia.

"Saya Ketua." Kata Dini.

"Ya, silakan!" Kata ketua panitia.

"Bagaimana jika kita pulang langsung ke rumah masing-masing?" Tanya Dini.

"Perlu saya sampaikan juga bahwa kita pulang langsung menuju kampus, karena ada agenda dari dosen pembimbing atas kepulangan kita kembali. Jadi tidak diperkenankan bagi siapa saja anggota rombongan ini untuk langsung pulang ke rumah masing-masing." Kata Roni ketua rombongan. "Masih ada lagi yang ingin ditanyakan? Jika tidak ada kita bisa pulang sekarang. Hati-hati di jalan dan semoga selamat sampai di tempat." Kata ketua panitia.

Semua anggota rombongan mulai berjalan munyusuri jalan pegunungan yang berliku dan terjal dengan sesekali berhenti untuk istirahat atau sekedar minum. "Syifa, kamu jalan cepat sekali seperti tidak kenal lelah, padahal kamu juga bawa bawaan di tas punggung kamu." Kata Dini.

"Mungkin karena Aku terbiasa jalan kaki, lagi pula bawaan kita sekarang lebih ringan dari pada saat kita berangkat. Dan perasaan kita pulang itu jalan menurun jadi lebih cepat dari pada saat kita berangkat jalan menanjak, jadi lebih lambat." Kata Syifa.

"Dimana Dwi?" Tanya Syifa kepada Dini.

"Dia berjalan mendahului kita, bersama dua orang teman laki-laki." Kata Dini.

"Kapan istirahat ya, Aku lelah sekali?" Tanya Dini kepada Syifa.

"Sepertinya tidak lama lagi sampai tempat perkebunan pinus, di situ ada tempat yang datar dan sedikit luas kita istirahat pas waktu kita berangkat." Kata Syifa.

Dengan memakai tongkat sebagai alat bantu untuk berjalan dikala tubuh mulai lelah dan kaki serasa kesemutan Dini dipandu oleh Syifa berjalan tertatih-tatih hingga sampailah ke tempat dimana semua anggota rombongan beristirahat di situ.

"Perhatian untuk semua anggota rombongan. Kita bisa istirahat sementara di sini, barangkali ada yang mau buang air kecil atau sekedar cuci muka di dekat sini ada pancuran air. Dan bagi yang masih punya sisa bekal makanan, silakan bisa dimakan di sini. Dari panitia jatah makan siang nanti ada roti di pos satu penjagaan." Kata salah satu dari wakil panitia rombongan.

Semua anggota rombongan menikmati waktu istirahat yang telah disediakan oleh panitia dengan duduk bersandar di pohon sambil memijit kaki mereka yang terasa keju dan capek karena perjalanan. Sebagian ada yang rebahan di atas rerumputan sambil menghela napas panjang mengusir lelah di tubuhnya. Sebagian mencari air untuk membasuh muka untuk menyegarkan kesadaran dan panas di kepala. Sebagian ada yang buang air kecil dari balik semak dan pepohonan yang memang sengaja dibuat kamar mandi darurat oleh para pendaki dan pecinta lingkungan sebelumnya. Dan sebagian ada yang duduk sambil menikmati bekal makan yang tersisa sambil berbagi dengan teman-temannya.

Setelah waktu yang disediakan cukup untuk istirahat, mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka. Dengan melangkahkan kaki perlahan mereka kembali menyusuri jalan setapak berbatu diantara pepohonan. Udara segar khas nuansa pegunungan dengan pepohonan yang rindang sangat disayangkan untuk dilewatkan.

"Syifa, pelankan langkahmu tumit di kakiku terasa perih sekali." Kata Dini.

"Ada apa dengan kakimu? coba duduklah sebentar dan buka sepatumu!" Kata Syifa kepada Dini.

Dini duduk di tanah yang sedikit meninggi dan membuka tali sepatunya. Dicopotnya sepatu dan memeriksa rasa perih di tumit kakinya. Sebuah luka lecet dari goresan sepatunya ternyata yang membuat rasa perih di kakinya selama ini. Syifa perintahkan Dini untuk istirahat sebentar dan menemui panitia untuk melaporkan kejadian yang menimpa Dini.

Dengan segera panitia datang dan menghampiri Dini. Setelah melihat luka lecet yang ada di tumit kakinya salah seorang anggota panitia membuka kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (p3k) dan mengambil obat anti septic serta perban untuk membalut luka di kakinya.

Setelah luka di kaki Dini mendapat tindakan, perjalanan dilanjutkan dengan dipapah oleh panitia. Sementara barang bawaan juga di serahkan kepada anggota panitia yang lain untuk dibawakan sampai ke tempat tujuan.

Dengan langkah tertatih-tatih dan kaki telanjang Dini paksakan diri agar bisa berjalan dan tidak ketinggalan jauh dari teman-temannya yang lain. Sementara Syifa dengan sabar harus menemani Dini yang berjalan lambat dan sering berhenti untuk istirahat.

Dan sampailah semua di pos satu pendakian tempat mereka bertolak dari pendakian seperti ketika mereka awal mula tiba dari kampus. Semua istirahat sambil menikmati sepotong roti yang dibagikan oleh panitia dan menunggu bus penjemput sebagaimana yang mengantarkan mereka ke tempat itu. Roni selaku ketua panitia segera berkomunikasi lewat ponselnya kepada pihak pengemudi bus untuk segera menjemput mereka sebagaimana yang dijanjikan ketika awal pendakian.

"Rekan-rekan semua mohon maaf bus yang menjemput kita akan mengalami keterlambatan, namun demikian Saya sudah berkomunukasi kepada pihak sopir bus untuk segera datang menjemput. Dan sekarang bus dalam perjalanan menuju ke tempat ini mohon ditunggu sambil kita istirahat di sini." Kata ketua panitia.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C47
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión