Descargar la aplicación
40% Rumah Bekas Pembunuhan / Chapter 10: 10. Mereka Ada

Capítulo 10: 10. Mereka Ada

Suasana yang hening, membuat keadaan rumah semakin mencekam dan menyeramkan. Suara air dari kamar mandi terdengar sangat jelas, suara suara yang biasanya tidak terdengar menjadi terdengar karena sepi nya rumah itu. Kelima anak itu merasa ketakutan setelah apa yang terjadi pada Amira.

Mereka begitu takut saat berada di kamar mereka masing masing.

Riki : "Kepada penghuni rumah ini, tolong jangan ganggu aku dan keluargaku"

Amira : "Jangan ganggu aku dan keluargaku, aku mohon. Kami minta maaf jika keberadaan kami mengganggu kalian disini"

Bayu : "Haduuuh, kok gue gak bisa tidur sih"

Aini : "Perasaanku tidak enak, kenapa ya?"

Mona : "Ya ampuuuun, takut banget sih malam ini, rasa nya ada yang memperhatikan aku"

Tiba tiba Bayu mendengar suara seseorang memanggilnya dari luar.

"Bayu....."

Bayu : "S....siapaa?"

"Bayu.... kemari" suara yang terdengar seperti suara nya Ibu

Bayu : "I...itu ibu kan?" teriaknya

"Iya, kemarilah"

Bayu pun mencari dari mana asal suara itu.

Bayu : "Buuu, dimanaa?!" teriaknya

Suara itu tidak terdengar lagi.

Bayu : "Buuu...!" teriaknya lagi

"Ibu disini"

Saat itu Bayu melihat Ibu sedang duduk santai di halaman rumah malam malam.

Bayu : "Ibu?! ngapain disini malam malam?"

"Antar ibu yuk!"

Bayu : "Kemana Bu?"

"Kesana, ibu mau ambil sesuatu disana" ujarnya sambil menunjuk hutan di depan rumah

Baayu : "Ambil apa di hutan malam malam begini Bu?"

"Ikuti ibu saja ya? Nanti kau juga tahu"

Bayu : "Ya udah ayo"

Ibu dan Bayu pun pergi ke tengah hutan. Sesampainya disana, tiba tiba langkah ibu terhenti dan terus membelakangi Bayu.

"Bayu..." rintihnya

Bayu : "Iya Bayu disini, ibu mau ambil apa? Biar aku yang bawain"

"Itu...." ujarnya sambil menunjuk jasad yang entah jasad siapa

Bayu : "Ya ampun! I..itu ... itu..."

Tiba tiba....

"Hi...hi..hi..hi..hi..hi..hi!!!" terdengar suara cekikikan dari wanita itu

Bayu : "S...siapa kau sebenarnya? kau bukan ibuku kan?!!"

Wanita itu terus tertawa dan kepalanya tiba tiba melihat ke arah Bayu sedangkan tubuhnya mengarah ke arah sebaliknya. Bayu begitu terkejut dan ketakutan karena wajahnya sangat menyeramkan.

Bayu : "Aaaaaaa...!!!!!" teriaknya

***

Pagi itu, semua anggota keluarga sudah berkumpul untuk sarapan. Tetapi Bayu belum juga datang ke bawah dan semua orang mengira Bayu masih tidur.

Riki : "Duuuh, Bayu mana sih? tumben tuh anak telat kalo mau makan"

Mona : "Aku lihat aja deh ke kamarnya"

Riki : "Tidak usah Mona, biar kakak aja yang lihat"

Mona : "Hmmm, ya sudah"

Riki pun pergi ke kamar Bayu untuk melihat keadaannya. Setelah sampai kamar, Riki terkejut karena Bayu tidak ada di kamarnya.

Riki : "Ya ampun! Kok Bayu gak ada, Baaayy... Bayuuu!" teriaknya sambil mencari cari Bayu

Riki mencarinya ke kamar mandi, ke balkon kamar, bahkan Bayu sampai mencari ke dalam lemari, tetapi Bayu tidak ada. Riki pun segera ke bawah dan memberi tahu semua orang jika Bayu tidak ada.

Riki : "Bayu tidak ada di kamarnya"

Ayah : "Apa?! Tidak ada??"

Riki : "Iya Ayah, sejak dari tadi kita disini, kita gak lihat Bayu keluar"

Ayah : "Kemana anak itu?"

Amira : "Ayah, jujur saja aku semakin takut tinggal di rumah ini, apa sebaiknya kita pergi dari sini?"

Tiba tiba Ibu langsung menyangkal pertanyaan Amira.

Ibu : "Jangan!"

Semua orang melihat ke arah ibu karena heran.

Ibu : "J..jangan pergi dari sini"

Aini : "Kenapa bu? apa ibu dan ayah tidak merasa ada yang aneh dengan rumah ini? Rasanya omongan omongan tetangga diluar sana benar"

Ibu : "I...itu hanya perasaan kalian saja, kalian tidak perlu takut"

Ayah : "Iya, ibu benar"

Riki : "Sudah sudah, lebih baik sekarang kita semua sarapan lalu mencari Bayu"

Tiba tiba...

Bayu : "Tidak perlu"

Riki : "Bayu?!"

Amira : "Lahh, katanya Kak Bayu gak ada di kamar, gimana sih Kak Riki"

Riki : "T.. tadi....."

Bayu : "Lo nyari gue ke kamar?" tanya nya dengan suara yang lambat

Riki : "Iya, tadi gue teriak teriak manggil Lo ke kamar, Lo darimana emang?"

Bayu : "Sorry, tadi gue lagi di kamar mandi"

Riki : "Hah? di kamar mandi? Tadi gue juga cek kok ke kamar mandi, tapi Lo gak ada"

Bayu terdiam.

Mona : "Aduuuuh, udah dong debatnya, aku laper nih"

Ayah : "Iya, cepat Bayu kita makan"

Bayu menganggukan kepalanya.

Riki memperhatikan gerak gerik Bayu saat itu. Bayu terlihat berbeda dari biasanya. Dia yang selalu terlihat ceria, mendadak jadi pendiam dan wajahnya pucat seperti ibu. Bedanya, Riki tahu Ibu sedang sakit, tapi Bayu yang tidak sakit mendadak pucat saat itu.

Riki : "Bay, Lo sakit ya?"

Bayu menggelengkan kepalanya.

Riki : "Muka Lo pucet banget tahu gak"

Bayu : "Gak kok kak, gue gak papa"

ucapnya sambil tersenyum

Riki : "Hmmm, sumpah deh, muka Lo kaya orang sakit tahu gak"

Bayu : "Gak papa kali, muka muka gue" ujarnya singkat

Riki : "Ya elah ni anak"


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C10
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión