Descargar la aplicación
9.48% REINCARNATION / Chapter 31: PENGORBANAN CINTA

Capítulo 31: PENGORBANAN CINTA

Pagi itu sengaja Jang Yu Na tidak ke tempat kerja. Ia izin kepada atasannya dan pergi ke rumah lamanya. Jang Yu Na memasuki kamar di rumah itu. Ia mengenang setiap sudut rumah yang sudah memberinya banyak kenangan itu. Semua tata letak ruang tidak satu pun ada yang berubah. Jang Yu Na mengambil surat- surat rumah yang ada di lemari ayahnya. Ternyata semua masih lengkap. Ia pun membereskan semuanya. Lalu, mengambil beberapa barang untuk ia bawa.

Beberapa bulan yang lalu, sudah ada yang mau membeli rumah itu. Tapi, Kang Yu Na bertahan untuk tidak menjualnya. Namun, kali ini ia merasa harus merelakan rumah itu. Tanpa pikir panjang lagi, Jang Yu Na pun bergegas pergi. Dan,untung saja orang yang hendak membeli rumah itu masih berminat sehingga hari itu juga semua bisa selesai. Dengan senang Yu Na segera memasukkan uang hasil penjualan rumah itu ke dalam rekening yg miliknya. Belum semuanya, karena proses surat- surat akan menyusul. Jadi, sisa uang akan di berikan jika semua surat- surat siap.

Beberapa hari kemudian, sang pembeli dengan polosnya datang ke rumah mertua Yu Na. Dan, yang terjadi adalah keributan kecil. Gong Su merampas sisa uang itu dari Yu Na. Bahkan memaksa agar Yu Na memberikan rek miliknya. Untunglah Yu Na menyimpan buku rekening miliknya itu di tempatnya bekerja. Sehingga Gong Su tidak bisa menemukannya.

Tapi, ibu mertua Yu Na dengan tega mengurung Yu Na di gudang belakang rumah.

"Sampai kau memberikan sisa uang yang ada di rekening tabunganmu, aku akan mengurungmu!" seru Siaw Ling. Namun Jang Yu Na memantapkan hati untuk tidak memberikan uang itu. Ia memilih mati saja, karena bagi Yu Na apapun yang ia lakukan saat ini percuma. Terlebih ibu mertuanya itu memang sangat membencinya.

Selama 3 hari Yu Na d kurung tentu itu membuat tubuhnya drop, pada hari ke-4 ia pun di larikan ke rumah sakit. Karena, saat Gong Su membuka pintu gudang Jang Yu Na sudah pingsan. Dan, saat di bawa ke rumah sakit kandungannya ternyata tidak dapat di pertahankan. Mengetahui anaknya sudah tidak ada, dengan berani Jang Yu Na meminta cerai dari Gong Su. Ya, barangkali itulah yang terbaik. Gong Su pun menerima permintaan Yu Na untuk berpisah.

"Kita akan bertemu di pengadilan nanti Jang Yu Na!" kata Gong Su sambil meninggalkan Yu Na begitu saja di rumah sakit.

Dan, hari itu saat Jang Yu Na hendak menghadiri sidang perdana perceraian mereka, ia melihat Gong Su dan Lee Ae Jung bertengkar. Saat itu dengan kasar Ae Jung mendorong Gong Su ke jalan raya. Gong Su yang kehilangan keseimbangan tidak melihat jika ada bus yang melaju kencang ke arahnya. Dan, Yu Na tanpa berpikir panjang berlari untuk menyelamatkan suaminya itu. Hanya saja sayang, bus itu lebih cepat Jang Yu Na pun malah ikut menjadi korban tabrakan.

Saksi mata yang melihat kejadian itu langsung membawa Lee Ae Jung ke kantor polisi karena mereka melihat Ae Jung sengaja mendorong Gong Su. Sementara Siaw Ling hanya mampu diam membisu saat melihat semua kejadian itu. Melihat sang putra kesayangannya meninggal di tempat kejadian membuat Siaw Ling kehilangan akal sehat dan membuatnya harus di rawat di rumah sakit jiwa.

****

Malaikat maut 888 Kim Young Jo menghela napas panjang mendengar cerita Yu Na. Ia tak habis pikir mengapa ada orang setega Gong Su. Dan, bodohnya Jang Yu Na malah menyerahkan diri untuk bersama- sama di hukum dalam panasnya neraka.

"Kau orang baik, Jang Yu Na. Hari ini juga jika kau mau kau bisa reinkarnasi. Tapi, aku yakin kau akan menolak, bukan begitu?"

Jang Yu Na mengangguk. "Anda tau jawaban saya. Saya tidak mau meninggalkan Gong Su dalam keadaan seperti ini. Almarhum ayah pernah berkata untuk selalu menjaga keluarga Gong Su. Karena itu, meski ibu mertua ku selalu berbuat jahat kepadaku, aku selalu bersabar. Ayah Gong Su sudah banyak sekali membantu keluarga ku dulu. Aku menganggap ini sebagai balas budi," ujar Jang Yu Na.

Gong Su yang sejak tadi diam menoleh dan langsung membungkuk di hadapan Jang Yu Na.

"Reinkarnasi lah, Yu Na. Kau berhak untuk bahagia. Aku rela jika harus kembali menerima hukuman," Guan So yang sedari awal hanya diam mengeluarkan pendapat. Jang Yu Na tersenyum dengan bijak. "Aku sudah memutuskan, jika memang aku mau meninggalkan dirimu, kenapa harus bersusah payah ikut menjalani hukuman denganmu?"

Daek Wo mengerutkan dahinya,"Dewi Diao, 888. Karena ini ada hubungannya dengan nilai sebuah ketulusan, maka sebaiknya kita mencoba menemui dewi Diao," ujar Daek Wo. "Betul Young Jo. Kita ke istana dewi Diao," ucap Ye Jin. Malaikat maut 888 menghela napas, "Kalian sudah siap? Perjalanan akan sangat jauh. Istana dewi Diao ada di langit lapis ke-2."

"Kami siap, bagaimana dengan kalian? Jang Yu Na, Guan So?"

"Kami siap, malaikat maut Ye Jin," jawab Jang Yu Na mantap.

Dalam hati, Ye Jin merasa kagum pada sosok Yu Na. Begitu besar dan tulus ia mencintai suaminya sehingga apapun sanggup ia korbankan. Tidak banyak orang yang memiliki hati sebaik Jang Yu Na. Malaikat maut 888 berpaling kepada Guan So. "Ulurkan tanganmu kepadaku, supaya aku bisa melihat seluruh kehidupanmu," ujarnya. Guan So mengulurkan tabgannya. Kim Young Jo menyentuh tangan Guan So. Dan, dalam sekejap ia dapat melihat semuanya. Selama beberapa saat suasana hening. Sampai akhirnya Kim Young Jo menarik tangannya kembali.

"Kau memiliki 6 kehidupan yang baik. Hanya sayang sekali sedikit saja kesalahan di kehidupan terakhir membuatmu di jatuhi hukuman abadi. Kita akan menemui dewi Diao. Dia yang akan memutuskan apakah kau layak mendapatkan kesempatan atau tidak,kita bersiap untuk berangkat."

"Apakah tidak sebaiknya kita ke bukit penantian dan meminta bantuan dewa Lu supaya dia mau meminjamkan pelangi ajaibnya itu?" usul Ye Jin yang langsung mendapat penolakan dari Daek Wo.

"Ah, tidak. Nanti dewa Lu akan menyuruh kita untuk membujuk dewi Xiang lagi," ujar Kim Young Jo.

Ye Jin mengikik geli. Ia teringat saat dewa Lu sedikit memaksa dan tidak mau di panggil dengan sebutan yang mulia dewa Lu. "Kita pasti akan bertemu lagi dengan dewa Lu. Tapi, untuk saat ini lebih baik kita berjuang saja tanpa terlalu banyak meminta bantuan para dewa," ujar Kim Young Jo lagi.

"Kau harus menunggu Lee Jong Hun. Kami akan segera kembali," ujar Daek Wo.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C31
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión