Descargar la aplicación
90.98% RE: Creator God / Chapter 343: CH.343 Kesepakatan

Capítulo 343: CH.343 Kesepakatan

Pertarungan atau perang—sebut apalah itu— yang terakhir kali sudah selesai tanpa ada kejadian tambahan aneh lainnya seperti yang lalu-lalu.

Sekarang ini aku dan yang lainnya sedang beristirahat sebentar sebelum menuju ke perserikatan pemburu yang mengatasi segala LeArc yang ada di dunia.

Niatnya sekali menguangkan semua buruan yang kami dapatkan, lalu juga memberi bagian yang dimintar oleh perserikatan.

Juga, selain itu kalau bisa menjalin hubungan dengan para pemburu dari berbagai LeArc agar kami bisa meningkatkan persentase kemenangan perang terakhir yang tidak lama lagi.

"Ughh… aku masih capek, bagaimana kalau ke perserikatannya nanti saja?"

"Oh ayolah sayang, bukannya sayang sendiri yang bilang satu jam setelah pulang ke rumah, kita akan langsung ke perserikatan?"

"Itu kan tadi, sekarang beda lagi. Besok aja deh, mending tidur dulu aja, pijetin sekalian kalau mau."

"Enak aja, pijet sendiri sana. Aku juga capek tahu."

Sayangnya, sebelum kami pergi ke perserikatan, negara api menyerang, eh salah teks narasi, maksudku rasa lelah menyerang.

Kiera juga ternyata sama malasnya dan capeknya denganku walau mungkin dia sedikit memaksa diri untuk bangun dari kasur dan pergi sekarang juga.

Arghhh, kenapa aku membuat janji seperti itu ya? Aku beneran tidak ingin keluar dari dalam selimut dan dari atas kasur.

"Lagipula palingan yang lain juga sudah terlelap tidur karena capek mereka. Udah deh, besok aja. Nanti kusuruh Shin hubungi perserikatan untuk ganti jadwalnya ke besok."

"Besok, besok, tahun depan sekalian sana. Ayo dong sayangggg!"

Karena aku tidur dipinggir kasur, maka Kiera dapat menarik-narik lenganku untuk bangkit dari kasur. Hanya saja, gaya gravitasi kasur sangatlah besar, aku tidak tahu kenapa.

Dibanding dunia lain, mungkin kasurlah yang malahan memiliki gaya gravitasi paling besar. Bahkan bukan sebuah dunia kasur itu, melainkan hanyalah sebuah pulau, pulau kapuk namanya.

Ini adalah hal yang tidak dapat dipecahkan alasannya kenapa dari dulu, kurasa lain kali aku harus melakukan riset tentang gravitasi sebuah kasur.

"Ughh, baiklah baiklah, ishh memang kamu nih sayang. Palingan yang lain juga sedang tertidur sekarang ini, mimpi indah."

"Eiii, sudah bangun tidak boleh tidur lagi!"

Dengan amat sangat luar biasa tingkat dewa terpaksa, aku bangun tetapi hanya duduk di kasur masihan. Namun seketika itu juga badanku terlempar ke kasur dan memeluk guling sekarang.

Sumpah, aku ingin tidur lebih lama lagi, badanku rasanya tidak sakit atau rasa ingin pingsan, tetapi rasa lelah dan kantuk menyerangku bertubi-tubi.

Ini rasanya lebih parah daripada serangan monster raksasa yang tadinya kulawan. Hanya saja, serangan ini rasanya nyamaaan sekali kalau dilepaskan ke atas kasur.

Kalau kubuat pertanyaan siapa yang paling suka tidur, kujamin semuanya menjawab aku atau saya. Lagi kutanya soal berapa lama menghabiskan waktu di atas kasur, paling dijawab selama mungkin.

"Ayolahhh, aku masih ingin tidur lagi sayanggg."

"Tidak boleh ya tidak boleh. Ishhh, bangunnn, atau aku ngambek nih, kucubit sayang nanti kalau aku ngambek."

"Ehhh iya bangun ni bangun. Jangan main cubitlahhh."

Siapa pun tidak tahu, kalau kedua capit alami milik Kiera itu mengerikan kalau diseriusin mencubit diriku. Jangankan serius, yang biasa saja sudah sakit.

Rasa sakitnya bahkan melebihi serangan dari musuh mana pun. Terlalu luar biasa memang kalau urusannya sudah berhubungan dengan Kiera.

Beban di kepalaku rasanya belum hilang. Namun dengan terpaksa sekali, aku ditarik keluar menuju ruang keluarga dan kau tahu, sekali lagi kebetulan terjadi lagi.

"Ughh, lelahnya…."

"Aku pun juga."

"Tiga, aku juga masih lelah."

Secara bersamaan, semuanya muncul di ruang keluarga, dan masing-masing kami digeret oleh istri masing-masing.

Kurasa bukan hanya diriku yang mengalami kejadian seperti ini, bahkan ini ketiga kalinya aku, Shin, dan Jurai mengalami atau melakukan suatu hal yang diwaktu yang sama entah selesai atau bahkan mulainya.

Yang pertama waktu itu memburu monster raksasa pertama. Lalu yang hanya dua menit sekian itu memburu monster lainnya. Sekarang digeret ke ruang keluarga bersamaan.

Kebetulan yang seharusnya hanya biasa saja jadi sesuatu yang mengerikan. Dan hebatnya itu terjadi di satu hari yang sama bahkan.

"Kalain juga digeret ke sini saat sedang ingin tidur?"

"Begitulah, memangnya kau juga?"

"Kita bertiga sama-sama mengalami hal yang sama entah cara pendekatannya sama tidak."

Akhirnya karena dengan perasaan yang super males, Shin yang gantian menyetir menuju ke tempat pertemuan kita dengan perserikatan pemburu.

Di tengah perjalanan, aku dan Jurai tertidur karena rasa lelah ini sudah tak tertahankan lagi. Shin yang juga ingin tidur tentunya mengiri kepada kami.

Yahh mau bagaimana, toh yang mengetahui lokasi pertemuan dan dunia ini secara keseluruhan hanyalah Shin dan Lala berdua, lebih dari kami tentunya.

"Sudah sampai. Masing-masing sudah bawa Pentarundumnya kan?"

"Ayo bangun, bangun!! Sialan kalian berdua, meninggalkanku dan tertidur sendiri. Nanti gantian kalian yang menyetir sewaktu pulang."

"Nghhh, kau saja, aku tidak ingin. Biasanya aku yang menyetir. Jurai saja tuh."

"Enak saja, kok aku? Kau tahu, aku hanyalah tamu di sini, berhak dilayani."

Bahkan soal masalah kecil tentang siapa yang menyetir saja ributnya tidak ketolongan lagi. Mau bagaimana, tidak ada yang mampu melawan rasa kantuk, selain pada pegadang.

Siapa pun yang di luar sana sering tidak tidur malam karena harus ada pekerjaan yang perlu diselesaikan, aku salut kepada kalian. Lagipula dulu aku juga begitu, bekerja sampai malam bahkan pagi tanpa batas.

"Tidakkah kalian bisa berhenti ribut layaknya anak kecil? Kita sudah sampai di dalam gedung perserikatan tahu? Jaga harga diri kalian."

"Ehem, maafkan aku."

Seketika karena satu teguran dari Lala, kami bertiga langsung terdiam membisu dan memiliki cara gerak yang kaku.

Bahkan lebih dari itu, aku dan Jurai dipelototi oleh istri kami sendiri mengetahui perbuatan kami yang aneh-aneh saja ini.

"Oh kalian sudah datang, para petarung kelas legendaris atau mungkin harus kukatakan sudah pada tingkat dewa?"

"Sudah kukatakan jangan mengungkit soal kami itu dewa bukan? Hah~ kurasa tidak ada yang bisa menjaga rahasia di sini."

"Hehehe, maaf, maaf. Tenang saja. Belum ada yang tahu soal keberadaan kalian itu dewa."

Satu entitas, tetapi yang sangat menjengkelkan. Terlalu luar biasa menjengkelkan, sampai-sampai aku ingin keluar, pulang, naik ke atas kasur dan tidur.

Aduh, berpikir soal tidur lagi langsung disadari oleh Kiera dan diriku dicubit di bagian penggang kiriku. Itu sangat menyakitkan bung, tidak ada yang sekuat cubitan Kiera.

"Aku tidak ingin berlama-lama. Tadi tiba-tiba muncul monster raksasa, selain yang itu, aku akan bagi bagian milik perserikatan."

"Eitss, tunggu dulu. Bahkan sesuatu yang tidak terduga seperti itu pun juga terhitung kalau itu buruan dari pertarungan ini. Namun kuberi keringanan, 30 persen dari itu."

"Hah!? Kau katakan apa? Ingin 30 persennya? Kau bercanda? Bahkan itu bisa membuat kami mati kapan saja. Hanya 10 persen atau tidak sama sekali."

Soal tawar-menawar serahkan saja pada Shin. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan kalau yang kita bicarakan itu Shin di sini.

Lebih dari itu, memungkinkan juga bagi Shin untuk meningkatkan harga dirinya juga dengan cara seperti ini. Harga diri seorang laki-laki juga dewa dan pemimpin.

Tidak aneh juga kalau awa tawar-menawar, toh sistem di sini itu juga perdagangan, seperti di pasar. Masuk akal bukan disaat aku berkata seperti itu?

"Oh ayolah, itu terlalu sedikit, bagaimana kalau 25 persen, itu sudah sedikit bos."

"Kau tahu tidak 25 persen itu seberapa besar? Sin, keluarkan salah satu yang kita buru. Yang monster tipe laut saja di lapangan luar sana."

"Jormungand? Oke."

Sesuai dengan permintaan Shin, aku mengeluarkan monster yang ukurannya sampai di atas 35 meter itu. Sangat mengerikan besarnya.

Ada yang lebih panjang sih Leviathan itu. Panjang badannya saja sampai 40 meter ke atas, mungkin, toh aku dan yang lainnya tidak menghitung secara teliti.

Kalau ada yang penasaran bagaimana aku bisa menghitung monster yang berada di atas darat atau udara, semuanya dengan fisika dan matematika tentunya.

"Kau lihat itu? Itu monster yang kita buru, kami sendiri. Dan kau ingin dapat sesuatu yang muncul tiba-tiba dengan harga sebesar itu? Bahkan kualitasnya masih sangat baik."

"Ughh, baiklah, 17 persen, aku ambil segitu saja."

"Terakhir, 14 persen atau tidak sama sekali."

"Baik, baik!! Cih, kami ambil 14 persen."

Waw, memang Shin luar biasa dalam perdagangan dan tawar-menawar seperti ini. Aku memang bisa mengandalkannya.

Ngomong-ngomong aku tahu kenapa Shin meminta untuk mengeluarkan Jormungand dibanding Leviathan, karena hanya Jormungand yang kualitasnya paling baik.

Dengan setting harga segitu saja, itu menguntungkan untuk menjual yang kualitasnya lebih buruk dengan harga yang bagus.

Caranya memang luar biasa bagus untuk menjual barang buruk dengan harga barang bagus, tidak bisa diremehkan soal seperti ini Shin itu.

"Ngomong-ngomong yang kami buru ada jumlahnya sekitar 175 ribu yang selain monster-monster raksasa ini. Pastilah kau bisa beli semua kan?"

"Hah~ sudahlah tuan, kau tahu harga monster raksasa itu saja sudah begitu mahal walau hanya 14 persen. Sekarang kau ingin menjual monster berjumlah 175 ribu?"

Ya, itu sadis, sangat sadis. Bahkan kalau mau dibilang, memanglah kau bisa membuat barang bagus dari mayat monster-monster ini.

Hanya saja, jumlah sebegitu banyaknya hanya akan jadi sia-sia entah bagi pengrajin, blacksmith, atau semua pengolah mayat ini menjadi sesuatu.

Pernah kukatakan bukan, bahkan monster kelas evolusi 3 itu harganya sudah jutaan Vousx? Memang sekarang harganya sudah anjlok terlalu jauh sampai paling mentok 100 ribu.

Namun tetap saja, dengan 'batch' sebegitu banyaknya, siapa yang mampu mengolah sebegitu banyaknya mayat monster. Kurasa aku saja tidak mampu melakukan walau ada kemampuannya.

"Memang kau bisa ambil berapa? Jumlah yang di atas kelas evolusi 12 ada sekitar 20 ribu."

"Kami ambil semua yang di atas kelas evolusi 12. Yang di bawah itu hanya kami ambil 110 ribu saja."

"Hanya 110 ribu? Menyisakan pada kami 45 ribu lagi, tetapi bukan masalah. Kalau begitu deal, aku ambil kesepakatan itu."


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C343
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión