Descargar la aplicación
72.94% RE: Creator God / Chapter 275: CH.275 Informasi Shin

Capítulo 275: CH.275 Informasi Shin

Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya Shin mengontak diriku lewat Pentarundum tentang kontrak kerja sama dengan semua LeArc yang ada di negara ini. Walau dia sudah mengurus kontraknya, kedua pihak belum ada yang menyetujui dengan tanda tangan.

Walau begitu aku tahu bahwa tanda kontrak sudah dibuat, artinya ada kemungkinan untuk disetujui. Mungkin aku meminta Shin untuk secepatnya mengurusi, tetapi aku tidak membutuhkan bantuan dari para pemburu LeArc yang ada sebegitu cepatnya. Yang akan datang itu aku dan yang lainnya masih bisa tangani.

Tentu, untuk bisa menanganinya, aku butuh persiapan yang bahkan lebih matang dari sebelumnya. Masih banyak sisi kelemahan yang kusadari sejak pertarungan yang lalu. Kuyakini, yang kali ini akan berjalan lebih baik dari yang sebelumnya.

Makanya sekarang aku sedang mengerjakan proyek baru yang sudah kurancang sedemikian rupa untuk membantu melancarkan pertarungan dua bulan setengah dari sekarang. Yang paling utama tentu, Gen-0X V.II yang sudah aku dan Jurai perbaiki. Katanya Shin juga ingin membantu dalam hal itu untuk meningkatkan keefektifitasannya lebih lagi dengan sihir yang diselidikinya.

"Sayang, sudah malam, tidur dulu gih."

"Bentar, bentar, Shin lagi mengurusi banyak hal untukku, dan sebelum aku lupa akan hal ini, aku urusi saja sekalian."

"Sayang… tidur."

"Beeentaaar lagi deh, tidak lama kok."

Yang sedang kubahas dengan Shin itu cukup penting, jadi tidak mungkin ditunda untuk besok. Mengetahui bahwa memoriku terlalu banyak untuk diingat, membuatku menjadi susah ingat hal-hal yang ada, jadi aku selalu saja menuntaskan apa saja yang kulakukan saat itu juga.

Sebenarnya aku tidak ingin membantah Kiera, tetapi bagaimana lagi. Maafkan aku, sifat kerja kerasku selalu saja begini. Tidak pernah kubiarkan setiap kerja keras yang kujadikan sia-sia hanya aku mengerjakannya dengan malas-malasan dan tanggung. Sudah banyak hal yang kulewatkan karena aku mengutamakan kesenangan semata untuk diriku sendiri.

"Mau tidur, atau aku yang tidur di kamar Feliha?"

"Ehh, iya, iya, maaf, maaf, aku berhenti dan tidur deh, jangan ke kamar Feliha ya? Aku kesepian sendirian nanti dong. Siapa yang aku peluk nanti?"

"Peluk guling aja sana, hmp."

"Jangan marah dong sayang~ ampun deh, ampun."

Entah kenapa Kiera sedang menunjukkan sesuatu kepadaku, tetapi aku tidak tahu apa yang ada dipikirkannya. Ingin rasanya aku menggunakan kekuatan membaca pikiran sama seperti yang Kiera lakukan, tetapi ternyata kekuatanku yang itu diambil penuh oleh Kiera dan tidak menyisakanku apa pun.

Aku pernah berkata bukan bahwa keturunan seorang dewa itu pasti menurunkan kekuatannya orang tuanya? Keturunannya iya, pasangannya pun juga iya. Makanya kenapa Kiera menurunkan kekuatan dewaku, eh bukan, mencuri lebih tepatnya. Setiap kali kami berhubungan, pasti ada secuil kekuatanku yang hilang. Dan untuk mengetahuinya aku harus mengeceknya.

Oh ya, kekuatan dewa bisa saja dilatih untuk melipat kali gandakannya. Namun bagi jiwa dan roh yang tidak cocok dengan kekuatan dewa itu, akan kesulitan dan lebih lambat mengembangkannya. Buatku yang paling suka menciptakan sesuatu, aku menurunkan kekuatan dewa pencipta paling banyak.

"Sudah ah, tidur sana, males."

"Eh…."

Yang biasanya Kiera menghadapku saat tidur dan saling berpelukkan, sekarang dia membuang badan membelakangiku dan memeluk guling. Sedihnya… padahal aku hanya mengurusi pekerjaan lebih lama sedikit, tetapi Kiera sudah sebegininya kepadaku.

Akhirnya aku hanya bisa tidur memeluknya dari belakang walau Kiera sedang ngambek kepadaku entah kenapa. Apa dia sedang mengalami bulanan ya? Seingatku siklusnya belum jatuh bulan ini. Jangan remehkan aku soal menghitung, aku paling bisa mengetahui kapan jatuhnya bulanan Kiera dengan prediksi tingkat tinggi juga, hehehe.

"Huh~ sudah pagi lagi saja, terlalu cepat. Masih ingin tidur lagi…."

"Tidur lagi aja sana, gak peduli aku."

"Eh… sayang?"

Karena aku memeluk Kiera, saat dia terbangun, otomatis saja aku juga ikut terbangun. Aku tipe yang sensitif soal mengetahui keberadaan sekitarku. Mungkin ini hasil dari aku terbiasa bertarung dan memperhatikan sekitarku bahkan titik butaku.

Lupakan soal itu, aku lebih memperhatikan kenapa sikap Kiera kepadaku jadi seperti ini. Apa aku benar-benar melakukan sesuatu kesalahan sampai membuat Kiera sebegininya kepadaku? Namun aku tidak mempunyai suatu ide apa pun walau mengingat aku paling jago soal dalam hal memprediksi. Kurasa aku memang tidak mampu mengetahui apa pun kalau sudah hubungannya dengan Kiera. Jangan harap dah, aku katakan.

Bisa dibilang Kiera adalah 'silent beauty' yang kelihatannya cantik dan menawan, tetapi bisa menakutkan sekali-kali karena tidak pernah ada yang tahu kepribadian aslinya. Sekarang sisi lainnya muncul, aku sama sekali tidak bisa berpikir jernih. Jangan harap aku mengerti, melihat sisi Kiera yang ini saja tidak pernah.

"Hmp."

Seharian itu aku sama sekali seperti tidak dipandang oleh Kiera. Dengan beban soal itu, aku tetap pergi bekerja entah aku bisa fokus atau tidak. Jujur, baru kali ini aku merasa bimbang dan bingung soal apa yang terjadi. Kurasa tidak salah orang banyak berkata bahwa hal yang paling sulit dipelajari adalah seorang perempuan dan perasaannya.

Hei, aku memang pernah mengalami hidup sebagai perempuan, tetapi tidak pernah aku berlaku seperti ini. Jangankan berlaku seperti itu, hidup dengan perlakuan salah sedikit saja aku layaknya berbuat kesalahan yang besar. Yang bisa kuketahui dari perempuan itu adalah perasaannya yang layaknya sebuah gelas wine yang akan mudah pecah jika tidak dirawat dengan baik. Selebihnya dari itu, aku tidak tahu sama sekali.

"Hah~ ada apa sih dengan kemarin dan hari ini?"

"Kenapa Sin? Biasanya dirimu energik, sekarang seolah-olah dunia menimpamu. Apa ada hubungannya dengan Kuroshin atau dewa komplotannya?"

"Kurasa dibanding Kuroshin, Kiera lebih menakutkan deh…."

"Kiera? Ada apa kau dengan istrimu? Kau membuatnya marahkah?"

Kenapa kau menanyakanku hal yang bahkan aku sendiri tidak paham Jurai!!?? Kalau aku sudah tahu, pasti aku sudah menyelesaikan masalah ini dengan sekejap. Namun buktinya dari kemarin sampai sekarang, aku tidak mengerti apa pun soal Kiera sedikit pun.

"Aku ingin bertanya pada siapa kalau kau bertanya padaku? Jujur, Kiera tidak pernah seperti ini. Makanya aku cukup kaget dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

"Haeh~ ya sudahlah, itu urusan rumah, urus nanti. Sekarang kita harus fokus untuk mempersiapkan pertarungan yang akan datang. Ngomong-ngomong kau sudah dikontak dengan Shin juga soal kontrak itu bukan?"

"Sudah kok, hanya saja memang masih belum disetujui, tetapi kedua belah pihak sudah menentukan kondisinya dan kontraknya sudah disiapkan."

Untuk sementara aku lupakan soal Kiera, semoga saja aku dapat menanganinya nanti. Sesuai kata-kata Jurai, kalau aku tidak fokus, maka yang ada persiapan yang sudah kupikirkan sampai sebegininya akan tidak selesai tepat pada waktunya. Masalah seperti ini tidak boleh menganggu pikiranku. Tindakanku menentukan masa depan banyak orang, bukan hanya aku sendiri.

Jadi terpikir, kapan aku punya kesempatan untuk belajar sihir dan pedang ya? Aku tidak bisa mengembangkan kemampuanku kalau begini caranya. Namun metode apa dan cara apa untuk bisa meningkatkan kemampuan milikku sejak aku sudah mengetahui banyak sihir dan bisa membuatnya sendiri selama aku tahu dasarnya?

Selain itu juga, standarku sudah terlalu tinggi bagi orang di dunia ini. Melawan Shin atau Jurai juga tidak akan merubah banyak hal sejak pengetahuan mereka sama setaranya denganku. Apa memang tidak ada cara untuk berkembang lebih dari ini?

Kurasa sekarang aku mengerti perasaan banyak orang yang berjuang mati-matian, perasaan ketidak-mampuan dan depresi. Dua perasaan ini sebenarnya pedang bermata dua. Di satu sisi bisa membuat dirimu berusaha mati-matian untuk berkembang, atau membuat keterpurukan yang tiada akhirnya.

"Kalau begitu tinggal menunggu waktunya ya? Tidak buruk juga."

"Oh ya Jurai, menurutmu apa menyakutkan gen dan sihir itu bisa? Shin katanya ingin mengimbuhi Gen-0X V.II dengan sihir supaya keefektifannya meningkat."

"Sihir dan gen ya? Jujur, aku tidak yakin soal itu. Namun mengingat teorimu untuk membentu gen ini dan sihir cukup familiar karena sihir itu terbentuk dari atom khusus, ada kemungkinan untuk cocok satu sama lain."

"Ohhh! Tidak kusangka bisa begitu. Namun pada akhirnya tetap perlu dicoba ya untuk memastikan keefektifan dan keberhasilan serta tingkat kecocokannya."

Seorang ilmuwan tidak asal-asalan membuat suatu substansi baru atau menentukan nama tentang apa yang dirisetkannya. Perlu banyak orang untuk memastikan apa yang ditemukan oleh seorang ilmuwan. Makanya kalau ada orang asing bukan ilmuwan menciptakan sesuatu, bisa jadi itu adalah hal yang berbahaya karena kepastiannya nihil.

Yang aku buat ini pun akhirnya akan diuji coba dulu sejak apa yang kubuat akan diproduksi massal dan dijual ke publik. Tidak mungkin bukan sesuatu yang berbahaya diedarkan. Namaku mungkin besar, tetapi kepercayaan tidak bisa dinilai dari kemampuan seseorang saja. Perlu banyak hal yang diselidiki sebelum menentukan sesuatu.

Untuk suatu alasan juga, aku juga melakukan penyelidikan mendalam kepada Kiera, tetapi memang tidak ada yang bisa kuketahui pada akhirnya. Sifatnya yang tidak seperti biasanya membuatku tidak bisa menganalisis dengan keterbatasan data dan juga informasi yang ada.

"Memang Shin kapan mengatakannya? Dia tidak bilang apa-apa kepadaku."

"Tadi malam, sebelum aku tidur, sekalian memberi tahu soal kontrak LeArc itu. Walau ujung-ujungnya aku mendapati sifat Kiera yang berubah drastis saat itu juga."

"Saat itu? Hmm, aku tidak punya ide apa pun soal itu. Menyelidiki sesuatu bukanlah tipeku, hanya kau yang bisa Sin."

"Sejak awal aku juga tidak meminta apa pun kepadamu untuk membantuku."

Kalau saja memahami Kiera itu layaknya membaca buku, aku pasti bisa tahu semua hal tentang Kiera dengan sekejap. Guna diriku sebagai kutu buku itu cukup banyak, jangan diremehkan. Sudah kubilang beberapa kali, tetapi bagi aku, Shin, dan Jurai, pengetahuan itu segalanya bagi kami, itu yang menentukan hidup kami sampai sedemikian rupa.

Untuk sekarang masalah Kiera aku coba telaah dengan perlahan-lahan saja, sejak aku benar-benar tidak bisa mengerti seonggok pengetahuan akan Kiera sekarang ini. Nanti baru, setelah aku mengetahui segalanya, aku bisa menangani masalah ini layaknya bernafas.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C275
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión